
Calon Ketua Umum ILUNI UI nomor 03, Ivan Ahda (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) nomor urut 03, Ivan Ahda menekankan pentingnya mengoptimalisasi jaringan riset yang telah dimiliki UI dalam melakukan advokasi kebijakan publik.
Hal ini disampaikan saat memaparkan tiga aspek utama yang akan menjadi fokus advokasi kebijakan publik. Ketiga aspek tersebut ialah effort-based, stakeholder engagement, dan public engagement.
"Kebijakan yang baik tidak akan berdampak maksimal jika tidak melibatkan masyarakat yang terdampak," kata Ivan dalam kegiatan Adu Gagasan Calon Ketua Umum ILUNI UI Periode 2025-2028 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (12/8).
Menurut Ivan, effort-based berarti memaksimalkan modal awal yang sudah dimiliki UI dan ILUNI, yaitu jaringan pusat riset dan think tank di hampir setiap fakultas.
"FISIP, Psikologi, dan banyak fakultas lain memiliki kapasitas riset yang mumpuni. UI dan ILUNI memiliki akses langsung ke sumber daya tersebut," ujar Ivan.
Pilar kedua, stakeholder engagement. Eks Deputi Pekerja Kreatif Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 ini mengajak semua pihak yang terlibat, termasuk yang memiliki pandangan berbeda, untuk duduk bersama mencari solusi.
"Sementara pilar ketiga, public engagement, menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan," dia menambahkan.
Ivan mencontohkan isu transportasi publik yang setiap hari dihadapi banyak orang. Menurut dia, ILUNI UI tidak harus memulai dari nol, tetapi dapat mengoptimalkan aspirasi alumni lintas fakultas dan generasi. Kemudian memanfaatkan data dan kajian yang sudah ada.
"Kebijakan publik itu bukan sekali jadi langsung berhasil. Ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kolaborasi, data, dan konsistensi," kata Ivan.
Sementara, Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam menegaskan pentingnya menjadikan Pemilihan Ketua Umum ILUNI UI sebagai ajang adu gagasan yang sehat dan konstruktif.
"Keberadaan teman-teman semua pada pagi hari ini menandakan betapa ILUNI sudah menjadi bagian dari darah daging kita. Kalau diundang hari kerja jam sembilan pagi saja mau datang, apalagi cuma memilih lulusan lima menit, pasti mau," kata Didit.
Dia menyebut dinamika sosial seperti isu hoaks, kampanye hitam atau gesekan kecil selama masa kampanye caketum merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.
"Yang harus kita fokuskan adalah gagasan apa yang dibawa oleh calon ketua umum untuk ILUNI UI, untuk UI, dan untuk Indonesia," ujar dia memaparkan.
Didit pun mengajak seluruh caketum dan tim sukses untuk menyebarkan gagasan seluas mungkin kepada para alumni.
"Kurang dari dua minggu lagi kita pemilihan, mari gagasan ini disebarkan ke sebanyak mungkin orang," kata dia.
Diketahui, ILUNI UI akan menggelar Pemilihan Langsung Calon Ketua Umum Periode 2025-2028 pada 23-24 Agustus secara elektronik (e-vote) melalui aplikasi UI Connect.
Terdapat tujuh kandidat yang maju. Di antaranya terdapat nama sohor seperti eks Deputi Pekerja Kreatif Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ivan Ahda dan pengamat politik Boni Hargens.
KEYWORD :ILUNI UI Universitas Indonesia Ivan Ahda Jaringan Riset