
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menekankan pentingnya ekosistem lagu anak di Indonesia. Pasalnya, dia prihatin dengan maraknya tren anak-anak menyanyikan lagu dewasa.
"Kita perlu lagu anak yang membawa pesan moral. Membangun karakter anak. Belakangan ini bisa saja anak-anak ini menyanyi lagu dewasa yang liriknya belum sepantasnya," kata Menbud Fadli dalam taklimat media Kita Cinta Lagu Anak (KILA) di Jakarta pada Selasa (12/8).
Karena itu, menurut Menteri Fadli, ekosistem itu mesti mulai dibangun mulai sekarang, yakni dengan digelarnya KILA 2025. Dari kompetisi bernyanyi dan cipta lagu anak ini, Menbud berharap akan muncul lagi anak yang berkualitas, serta mendidik.
"Kita harap juga lahir drama musikal yang bagus. Drama musikal ini akan jadi tren. Memang kita menuju tren itu. Sedikit demi sedikit ekosistem belum terbentuk maksimal. Tapi ke depan akan semakin banyak," ujar Menbud.
Senada, Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha menyebut perkembangan teknologi digital dan media sosial membuat anak kian mudah mengakses lagu-lagu dewasa.
Sehingga, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) berkomitmen untuk terus mendorong muncul lagu-lagu anak dengan aransemen yang dapat diterima oleh anak-anak pada zaman sekarang, disertai dengan nilai-nilai positif.
"Zaman internet tiktok YouTube anak-anak mendengarkan lagu dewasa dan suka. Karena memang tidak ada batasan," kata Wamen Giring.
Wamen Giring juga berpesan kepada para peserta KILA 2025 agar bernyanyi untuk menularkan kebahagiaan kepada orang lain, alih-alih hanya mencari popularitas.
"Jangan menyanyi untuk mencari ketenaran, tidak akan ketemu. Kalau menyanyi untuk bahagia, penonton pasti bahagia. Menyanyi itu nomor satu kita membahagiakan diri karena kita suka menyanyi. Penonton tahu kok kalau kita tidak happy," ujar mantan vokalis Nidji tersebut.
KEYWORD :Menteri Kebudayaan Fadli Zon Lagu Anak KILA 2025