Selasa, 12/08/2025 17:23 WIB

HUT ke-62 Wanita TNI AU (WARA) 2025: Profesional, Adaptif hingga Humanis

Setiap tanggal 12 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Wanita TNI Angkatan Udara (WARA). Tahun 2025 ini menjadi momen spesial karena WARA genap berusia 62 tahun

Flayer ucapan HUT ke-62 Wanita TNI AU (WARA) 2025 (Foto: TNI)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal 12 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Wanita TNI Angkatan Udara (WARA). Tahun 2025 ini menjadi momen spesial karena WARA genap berusia 62 tahun. Peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi wujud nyata apresiasi terhadap kiprah wanita dalam militer udara—sebuah bagian penting dari sejarah emansipasi perempuan Indonesia.

Dengan mengusung tema “WARA Dengan Semangat Kanya Bhakti Sakti Sejati, Sebagai Prajurit Profesional, Siap Mewujudkan TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis”, WARA terus menunjukkan komitmen untuk terbang tinggi mengawal negeri, berdiri sejajar dengan prajurit pria dalam mengemban tugas pertahanan.

Sejarah Lahirnya WARA

DIkutip dari berbagai sumber, cikal bakal WARA berawal dari kondisi saat peran perempuan dalam militer masih terbatas. Mereka kerap ditempatkan sebagai tenaga pendukung seperti petugas dapur lapangan, juru informasi, hingga tenaga medis. Namun saat Operasi Trikora, peran perempuan mulai diakui lebih serius dalam struktur militer Indonesia.

Pada tahun 1962, Panglima Angkatan Udara kala itu, Laksamana Muda Udara Suharnoko Harbani, mendapatkan mandat untuk membentuk pasukan wanita di lingkungan TNI AU. Berbeda dengan KOWAD (Angkatan Darat) dan KOWAL (Angkatan Laut), pasukan wanita TNI AU tidak membentuk korps terpisah, melainkan terintegrasi ke dalam struktur satuan yang ada.

Rekrutmen pertama dilakukan pada 1963 melalui program militer sukarela. Para calon WARA berasal dari kalangan terdidik—lulusan sarjana dan sarjana muda dari berbagai jurusan. Seleksi dilaksanakan di empat kota: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang.

Hasil seleksi awal menghasilkan 35 calon WARA, namun hanya 30 orang yang berhasil menyelesaikan pelatihan intensif selama dua bulan. Mereka resmi dilantik pada 12 Agustus 1963 melalui Skep Men/Pangau No. 794/T-MKS/I/63. Inilah tonggak lahirnya Wanita TNI Angkatan Udara, dan tanggal tersebut kini diperingati sebagai Hari WARA.

Makna dan Tujuan Peringatan Hari WARA

Peringatan Hari Wanita TNI AU bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan juga mempertegas kontribusi perempuan dalam militer udara. WARA telah membuktikan bahwa keterlibatan perempuan bukan pelengkap, tapi kekuatan nyata yang turut menjaga kedaulatan Indonesia dari udara.

Secara rutin, peringatan ini dilaksanakan melalui upacara militer di berbagai satuan TNI AU. Agenda biasanya meliputi pemeriksaan pasukan oleh Inspektur Upacara, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, dan pengucapan Sumpah Marga.

Tak hanya itu, berbagai kegiatan sosial dan olahraga seperti pertandingan voli, tenis meja, hingga donor darah juga digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan yang menyentuh publik.

WARA kini telah menjelma menjadi bagian integral dari kekuatan TNI AU yang profesional, adaptif, dan modern. Para prajurit wanita ini mengemban berbagai peran strategis mulai dari tenaga teknik, analis intelijen, navigator, hingga instruktur penerbangan.

Kehadiran mereka juga menjadi simbol kemajuan pemikiran bangsa bahwa kesetaraan gender bukanlah wacana, melainkan tanggung jawab kolektif.

Dirgahayu ke-62 WARA 

Dengan semangat Kanya Bhakti Sakti Sejati, WARA terus melangkah maju, menjadi bagian dari transformasi TNI AU menuju institusi yang unggul, humanis, dan berpikiran terbuka.

Peringatan Hari WARA setiap 12 Agustus adalah pengingat bahwa kontribusi perempuan dalam pertahanan negara tak pernah bisa dipandang sebelah mata. (*)

KEYWORD :

HUT WARA Wanita TNI AU 12 Agustus Kanya Bhakti Sakti Sejati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :