Manajer Manchester United, Ruben Amorim (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - Awal tahun 2025 menjadi periode penuh kejutan bagi dunia sepak bola. Pengumuman krisis finansial dan ancaman kebangkrutan dari pemilik Manchester United membuat publik terhenyak.
Dilansir dari beberapa sumber, klub sebesar Setan Merah dikabarkan berada dalam kondisi genting, hingga harus memangkas pengeluaran dengan langkah ekstrem, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 staf serta pengurangan gaji karyawan.
Akan tetapi, di tengah situasi yang terlihat suram, bursa transfer musim panas justru menghadirkan cerita berbeda. Manchester United berhasil mengamankan tanda tangan beberapa pemain incaran, termasuk nama-nama besar seperti Mateo Kuna, Brian Bumo, dan Benjamin Cesco.
Rp5,3 Triliun untuk Joao Felix, Apakah Sepadan?
Langkah ini sontak memunculkan pertanyaan, bagaimana klub yang disebut di ambang kebangkrutan mampu merekrut pemain top?
Jawabannya terletak pada kecerdikan CEO klub, Omar Berada. Dilansir dari berbagai sumber, Berada menjalankan strategi efisiensi di berbagai sektor operasional sehingga membuka ruang fiskal yang dibutuhkan.
Lebih dari itu, ia menerapkan metode pembayaran transfer dengan sistem cicilan, memungkinkan klub mendatangkan pemain berkualitas tanpa harus menguras kas secara sekaligus.
Ini menjadi bukti bahwa manajemen yang kreatif dan strategi finansial yang cermat dapat membawa hasil positif, bahkan di tengah krisis.
Bagi Manchester United, tantangan ekonomi justru menjadi titik awal untuk menunjukkan bahwa dengan langkah tepat, mereka tetap bisa bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
KEYWORD :Sepakbola Dunia Manchester United Omar Berada Bursa Transfer
