
Ilustrasi - Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), Kenali Jejak N‑250 dan Semangat Inovasi Bangsa (Foto: Ist/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap tahun pada 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) sebagai penghargaan atas capaian teknologi dan inovasi anak bangsa. Peringatan ini berakar dari keberhasilan penerbangan perdana pesawat N‑250 Gatotkaca di Bandung pada 10 Agustus 1995—sebuah simbol kebangkitan teknologi Indonesia.
Dikutip dari laman Setneg, keberhasilan pesawat N‑250 adalah buah dari kolaborasi panjang dan semangat transformasi industri nasional. Berbekal pengalaman dari produksi CASA‑212 dan CN‑235, para ahli IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) akhirnya merancang dan memproduksi pesawat turboprop komuter ini secara mandiri dengan kode “N” yang mencerminkan Nusantara.
Atas pencapaian tersebut, Presiden menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hakteknas melalui Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 1995, mengabadikan momentum penting kebangkitan teknologi nasional ke dalam kalender bangsa.
Lebih dari sekadar perayaan, Hakteknas menjadi bentuk penghargaan kepada seluruh elemen bangsa dalam mengembangkan iptek, menumbuhkan kreativitas, dan menunjukkan prestasi riset dan inovasi, mulai dari lembaga litbang hingga komunitas teknologi.
Tahun ini, peringatan Hakteknas menginjak usia yang ke-30. Hakteknas 2025 mengusung semangat memperkuat ekosistem inovasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa peringatan ke‑30 Hakteknas tahun ini harus menjadi momentum memperkuat daya saing bangsa melalui riset dan inovasi. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menegaskan bahwa Hakteknas bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat akan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong iptek yang relevan dan berdampak.
Dikutip dari laman BRIN, Handoko menambahkan bahwa teknologi harus menyasar solusi atas tantangan global seperti transisi energi, ketahanan pangan, kesehatan, dan perubahan iklim, sehingga inovasi menjadi alat kemajuan yang adaptif dan tepat guna.
BRIN juga mengajak generasi muda dan sektor riset untuk semakin aktif dalam ekosistem inovasi yang inklusif. Riset harus menjadi budaya, bukan sekadar proyek, guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan iptek sebagai pilar utama kemajuan. (*)
KEYWORD :Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Hakteknas 2025 N‑250 Inovasi Bangsa