Rabu, 13/08/2025 19:32 WIB

Prihatin Kondisi Masjid Al Aqsa, HNW : OKI Harusnya di Garda Terdepan Selamatkan dari Zionis

Prihatin Kondisi Masjid Al Aqsa, HNW : OKI Harusnya di Garda Terdepan Selamatkan dari Zionis

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. (Foto: Humas MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid atau HNW mengutuk keras tindakan berulang pihak Israel, melakukan provokasi terbuka dengan mengalihkan pengelolaan Masjid Ibrahimi, bagian dari Masjid Al-Aqsa yang semula dikelola badan Wakaf yang merujuk pada pemerintah Yordania kepada pengelolaan oleh pihak Israel. Selain itu, Israel juga menghalangi Umat Islam melaksanakan ibadah di Masjid Al Aqsa. Termasuk untuk menunaikan Salat Jum’at di sana.

Pada saat bersamaan, lebih dari 3.900 warga Zionis Israel masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan militer Israel dan menyerbu dan melakukan peribadatan ajaran agama mereka di kawasan masjid al-Aqsa, sembari terus mengibarkan bendera-bendera negara zionis itu.

“Itu semua dilakukan ketika masyarakat internasional disodori deklarasi New York, yang mengarahkan realisasi solusi dua negara, dengan berdirinya negara Palestina Merdeka, dengan Ibu Kota Jerusalem Timur, berdampingan dengan negara lainnya. Tetapi, yang terjadi, Israel justru semakin memperluas kejahatan dan penguasaannya terhadap Gaza, bahkan terhadap Tepi Barat, juga terhadap Masjid al Aqsa di Jerusalem,” ungkap Hidayat Nur Wahid usai melaksanakan Salat Jum’at di masjid Baiturrahman, Komplek MPR DPR RI, Senayan Jakarta, Jum`at (8/8/2025).

Yang lebih menyakitkan, menurut Hidayat provokasi terbuka Israel, itu turut dilakukan oleh anggota Knesset (parlemen Israel), juga Menteri Keamanan dalam negeri Itamar Ben-Gvir. Sehingga mengancam terealisirnya proposal solusi dua negara. Apalagi praktek kejahatan Israel tersebut juga menyasar Masjid Al-Aqsa, dan itu bertentangan dengan keputusan UNESCO. Karena sudah UNESCO memutuskan bahwa Masjid Al-Aqsa itu adalah warisan budaya milik Umat Islam, yang karenanya tidak boleh diganggu atau tidak dirusak.

“Dengan prinsip bahwa Masjid Al-Aqsa adalah milik dan qiblat pertama umat Islam, serta satu dari tiga masjid sucinya umat Islam, sudah seharusnya umat Islam berjuang bersama menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dari penguasaan Israel. Karena itu saya mendukung pernyataan MUI untuk melakukan upaya maksimal menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, dari upaya penutupan dan agar tidak dirobohkan oleh Israel, untuk diganti dengan Solomon Temple,” ujar Hidayat.

Hidayat berharap organisasi negara-negara Islam (OKI) menggalang kekuatan negara-negara anggotanya termasuk negara-negara Arab untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa. Apalagi, salah satu alasan berdirinya OKI pada 1999 adalah ketika Masjid Al-Aqsa waktu itu dibakar oleh ekstremis Yahudi. Dan itu membuat pimpinan negara-negara Islam berkumpul di Maroko, mendeklarasikan berdirinya organisasi internasional yang bernama OKI.

“Saat ini kondisi Masjid Al-Aqsa sangat mengkhawatirkan. Maka saya ikut mendorong OKI untuk melakukan upaya-upaya maksimal mengamankan Masjid Al-Aqsa, dan menyelamatkan perdamaian, serta mengkoreksi penjajahan Israel. Saya juga menghimbau kepada seluruh komponen umat Islam untuk betul-betul waspada dan peduli terhadap Masjid Al-Aqsa. Meminta OKI berada di garda terdepan menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, agar OKI melaksanakan tujuan awal didirikannya antara lain membela dan menyelamatkan Masjid al-Aqsa,” tutup HNW.

KEYWORD :

Kinerja MPR Hidayat Nur Wahid Al Aqsa OKI Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :