Sabtu, 09/08/2025 20:06 WIB

Ternyata `Basa-Basi` Singkatan, Ini Kepanjangan dan Penjelasannya

Selama ini, banyak orang mengira basa-basi hanyalah istilah umum untuk menyebut obrolan ringan atau percakapan pengantar. Namun, di balik penggunaannya yang akrab di telinga, ternyata istilah ini kerap diartikan sebagai singkatan dari Bahas Sana, Bahas Sini.

Ilustrasi sedang basa-basi (Foto: Pexels/PNW Production)

Jakarta, Jurnas.com - Selama ini, banyak orang mengira basa-basi hanyalah istilah umum untuk menyebut obrolan ringan atau percakapan pengantar. Namun, di balik penggunaannya yang akrab di telinga, ternyata istilah ini kerap diartikan sebagai singkatan dari Bahas Sana, Bahas Sini.

Makna ini merujuk pada perilaku berbicara yang tidak langsung ke inti masalah, melainkan mengulas berbagai hal lain terlebih dahulu. DIkutip dari berbagai sumber, frasa ini berkembang di masyarakat sebagai cara menggambarkan gaya komunikasi yang berputar-putar atau penuh pengantar sebelum sampai pada pokok pembicaraan.

Basa-basi dianggap ibarat pintu pembuka dalam percakapan. Dengan kata lain, obrolannya tidak langsung ke pembicaraan inti. Hal ini dianggap sopan karena tidak langsung ‘to the point’.

Secara etimologis, istilah basa-basi memang tercatat dalam bahasa Jawa dan Indonesia tanpa keterangan singkatan. Namun, penafsiran populer “Bahas Sana, Bahas Sini” menjadi bentuk penjelasan sederhana dan mudah diingat, sehingga banyak digunakan di percakapan sehari-hari maupun di media sosial.

Beberapa sumber menilai kata “basa” berarti bahasa atau kata-kata, sedangkan “basi” bermakna tidak segar atau sudah lewat masa. Penggabungannya mengisyaratkan percakapan yang sifatnya formalitas atau sekadar pengantar. Namun, di era digital, makna tersebut mulai diperluas dengan sentuhan humor dan kreativitas pengguna media sosial.

Beberapa warganet juga menciptakan versi lain seperti “Banyak Sapa, Biar Suasana Indah” atau “Biar Asik, Saling Interaksi”. Semua versi tersebut pada dasarnya mengajak orang untuk menjaga kehangatan dalam komunikasi, meski hanya sebatas obrolan ringan.

Fenomena ini membuktikan bahwa basa-basi bukan sekadar percakapan pengisi waktu, tetapi juga mencerminkan nilai sosial masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi keramahan, sopan santun, dan keterbukaan dalam berinteraksi. Alih-alih langsung menyampaikan maksud, basa-basi menjadi jembatan untuk membangun suasana dan keakraban. (*)

 

KEYWORD :

Arti basa-basi Kepanjangan basa-basi Komunikasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :