Mendiktisaintek Brian Yuliarto meninjau booth pameran KSTI 2025 (Foto: Muti/Jurnas.com)
Bandung, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto mengajak mahasiswa turut serta terlibat dalam berbagai pengembangan pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi, melalui Program Mahasiswa Berdampak.
Untuk program pendanaan yang mencapai ratusan juta ini, Menteri Brian melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk menghimpun proposal proyek dari para mahasiswa, untuk selanjutnya ditinjau oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
"Yuk kita coba pilih satu pilot untuk memberdayakan, membantu kondisi masyarakat, memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat yang ada di sekitar kampus itu," kata Mendiktisaintek di sela-sela Konvensi Sains Teknologi Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (9/8).
Menteri Brian juga mendorong agar mahasiswa memanfaatkan pengetahuan dan penelitian yang ada di kampus untuk memecahkan masalah di masyarakat. Tak tertutup peluang, nantinya proyek mahasiswa terpilih akan dihubungkan dengan industri.
"Kita memang mengajak juga ya industri-industri, silahkan kalau ada yang memiliki kebutuhan, kalau ada yang memiliki keinginan, membutuhkan riset, membutuhkan barangkali KKN, mahasiswa, kita sangat senang," ujar Menteri Brian.
"Kita punya 4.000 kampus, sangat banyak. Kita punya 100.000 dosen, peneliti itu juga banyak sekali, dan kita punya 10 juta mahasiswa," dia menambahkan.
Mendiktisaintek sekaligus berharap agar KSTI 2025 yang digelar perdana akan makin banyak mempertemukan peneliti, akademisi, industri, dan pemerintah daerah (pemda) guna meningkatkan jumlah riset ke depannya.
"Kampus-kampus kita kan tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya mereka bisa melakukan penelitian, melakukan kajian, untuk membantu solusi-solusi bagi pemda dan industri sekitar," kata Menteri Brian.
KEYWORD :Mendiktisaintek Brian Yuliarto KSTI 2025 Program Mahasiswa Berdampak
