
Peraih Nobel 2011, Prof. Brian Schmidt (Foto: Ist)
Bandung, Jurnas.com - Peraih Nobel Fisika 2011, Prof. Brian Schmidt, membagikan sejumlah tips agar Indonesia sukses membuat ekosistem riset. Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara dalam Konvensi Sains Teknologi Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/8).
Langkah pertama yang mesti disiapkan ialah para peneliti yang memiliki akses layak terhadap infrastruktur, jaringan global, mahasiswa PhD, dan kerangka waktu untuk mengedepankan hasil-hasil penelitian.
"Kedua, universitas dan lembaga riset harus menjadi tempat senyaman mungkin bagi peneliti dan mahasiswa untuk menyampaikan gagasan-gagasan terhadap perusahaan atau memulai penelitian baru," kata Prof. Schmidt.
Ketiga, perguruan tinggi, lembaga riset, dan perusahaan harus berdiri di lokasi yang berdekatan untuk bekerja sama. Untuk poin ini, menurut Prof. Schmidt, harus dimulai dari pemerintah sebagai pemilik pendanaan.
"Ini harus dimulai dari pemerintah agar ekosistem riset tersebut bisa diterapkan. Dan perguruan tinggi dijadikan sebagai partner, karena mereka punya lahan, tempat, dan mahasiswa," ujar dia.
Selanjutnya, ketersediaan modal disertai para ahli untuk menciptakan dan menumbuhkan perusahaan berbasis riset. Kelima, insentif ekonomi untuk penelitian yang dikerjakan bersama perusahaan.
"Penting memberikan insentif kepada laboratium penelitian dan perguruan untuk menghadirkan sebuah kawasan di mana industri memutuskan untuk memilih lokasi. Karena, itu akan memberikan akses kepada lembaga riset dan ekosistem," dia menambahkan.
Prof. Schmidt juga meminta pemerintah untuk fokus dalam memperbaiki kegagalan pasar alih-alih hanya memihak industri atau bisnis tertentu melalui subsidi, keringanan pajak, atau bentuk dukungan lainnya. Pendanaan pemerintah untuk bidang-bidang prioritas harus bergerak dari hulu ke hilir.
"Terakhir, stabilitas adalah hal utama. Ekosistem riset merupakan rencana jangka panjang. Dan setelah mencapai lebih dari 10 tahun, itu akan memberikan yang semakin besar," kata Prof. Schmidt.
Diketahui, KSTI 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengundang 1.066 peneliti top nasional, dan ratusan pimpinan perguruan tinggi serta akademisi dari seluruh Indonesia.
KEYWORD :Prof. Brian Schmidt Peraih Nobel 2011 KSTI 2025 Ekosistem Riset