
Presiden RI Prabowo Subianto dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto (Foto: Ist/Diktisaintek)
Bandung, Jurnas.com - Momen menggelikan terjadi saat Presiden RI Prabowo Subianto menjadi pembicara kunci dalam Konvensi Sains, Teknologi, Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Kamis (7/8).
Konvensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tersebut dihadiri oleh 2.200 peserta, yang terdiri dari 1.066 ilmuwan top nasional bidang Science Technology Engineering Mathematics (STEM), pimpinan perguruan tinggi, guru besar, dan akademisi.
Saat membuka sambutan, Presiden Prabowo mengabsensi satu per satu menteri, wakil menteri, pimpinan lembaga, hingga para direktur utama yang hadir dalam konvensi yang berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) tersebut.
Suasana seketika menggelitik ketika Prabowo baru menyadari bahwa tak sedikit para pejabat negara, pimpinan lembaga, dan pimpinan perusahaan yang pernah mengenyam bangku pendidikan tinggi di ITB.
"Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierly. ITB rupanya ini. ITB banyak sekali. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar. ITB? ITB lagi ini. Yang nyusun kabinet siapa ini?" kelakar Presiden Prabowo.
Demikian pula saat mengecek latar belakang perguruan tinggi para direktur utama BUMN, Prabowo beberapa kali dibuat tertawa karena sebagian besar merupakan alumni kampus kebanggaan Jawa Barat tersebut.
"Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri. ITB lagi. Dirut PT Pindad Prof. Sigit Puji Santoso. ITB lagi. Dirut PT Len Indusri Yoga Dharma Setiawan. Ada? ITB juga ini. Dirut PT Dirgantara Gita Amperiawan. Dari mana lo? ITB juga. Dirut Biofarma Shadiq Akasya. Perguruan tingginya? ITB juga. Boleh juga boleh boleh," ujar dia.
Diketahui, ITB menjadi tuan rumah pelaksanaan KSTI perdana. Selain ilmuwan, Kemdiktisaintek juga mengundang industri untuk duduk bersama membahas berbagai hal, antara lain penyusunan Peta Jalan Riset dan Inovasi Teknologi, hingga pengembangan riset untuk hilirisasi industri.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan hilirisasi riset ke depannya diharapkan dapat melahirkan produk-produk maupun industri unggulan nasional, guna mengurangi ketergantungan impor.
"Bagaimana riset-riset, topik-topik riset yang akan dilakukan oleh teman-teman kita para guru besar, peneliti di kampus-kampus itu sejalan dengan permasalahan industri atau kebutuhan-kebutuhan yang ada di industri ke depan," ujar
Sementara itu, Rektor ITB Tatacipta Dirgantara mendukung upaya hilirisasi riset perguruan tinggi di industri. Untuk itu, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan, Pertamina, dan PT Pindad untuk menghilirkan produk-produk ITB, terutama terkait bensin sawit dan katalis.
"Hal ini sejalan dan tentu saja jika kita mau memiliki keperpihakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri maka produk-produk itu semakin lama akan semakin sempurna dan semakin baik," kata Rektor Tatacipta.
KEYWORD :KSTI 2025 Konvensi Sains Teknologi Industri Kemdiktisaintek Presiden Prabowo