
Hugh Jackman bersepeda di New York City. (FOTO: THE IMAGE DIRECT)
Jakarta, Jurnas.com - Bersepeda setiap hari ternyata lebih dari sekadar pilihan gaya hidup. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa aktivitas ini dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung hingga setengahnya.
Penelitian selama 18 tahun ini melibatkan lebih dari 82.000 komuter di Skotlandia. Hasilnya memperlihatkan bahwa mereka yang bersepeda ke tempat kerja memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan pengguna kendaraan bermotor.
Secara keseluruhan, risiko kematian dari segala penyebab turun sebesar 47 persen pada pesepeda. Risiko meninggal akibat kanker dan penyakit serebrovaskular, seperti stroke, juga turun sekitar 50 persen.
Efek positif ini tak berhenti di situ. Pesepeda juga 30 persen lebih sedikit mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit jantung, menandakan tekanan kardiovaskular yang lebih ringan.
Bahkan untuk kesehatan mental, manfaatnya terasa signifikan. Data menunjukkan penurunan 20 persen dalam penggunaan obat kecemasan dan depresi di kalangan pesepeda harian.
Meski berjalan kaki juga memberi manfaat, efeknya lebih kecil. Para pejalan hanya mencatat penurunan risiko rawat inap sebesar 9 persen dan konsumsi obat jantung turun 10 persen.
Peneliti utama dari University of Glasgow, Catherine Friel, menyebut bahwa manfaat ini konsisten di seluruh kelompok usia dan tingkat penghasilan. Artinya, dampak positif bersepeda berlaku luas dan tidak terbatas pada kelompok tertentu.
Namun, ada catatan soal keamanan di jalan. Studi ini juga menemukan bahwa pesepeda dua kali lebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas serius dibandingkan pengguna moda transportasi lain.
Meskipun demikian, para ahli menyatakan bahwa manfaat kesehatan yang diperoleh jauh lebih besar daripada risiko cederanya. Penelitian serupa di Inggris bahkan mendukung temuan ini, menunjukkan hasil yang sejalan meski dengan durasi dan jumlah peserta yang lebih besar.
Salah satu alasan utama mengapa bersepeda begitu efektif adalah intensitas dan jaraknya. Berbeda dengan berjalan kaki, bersepeda memungkinkan aktivitas fisik lebih konsisten dan mencakup jarak yang lebih jauh.
Dalam konteks perkotaan seperti di Skotlandia, jarak tempuh enam mil dengan sepeda sudah cukup memenuhi standar aktivitas fisik mingguan. Ini berarti hanya dengan beberapa kali bersepeda ke kantor, seseorang bisa mencapai target kesehatan nasional.
Penggunaan sepeda listrik juga mulai dilirik sebagai alternatif yang lebih ramah bagi pengguna pemula atau mereka yang harus menempuh jarak menanjak. Meskipun dibantu tenaga mesin, pengguna tetap aktif mengayuh sehingga tetap mendapatkan manfaat kardiovaskular.
Dari sudut pandang kebijakan publik, temuan ini memberikan justifikasi kuat untuk investasi infrastruktur sepeda. Pemerintah Belanda dan Prancis telah membuktikan bahwa insentif finansial mampu mendorong peningkatan signifikan dalam jumlah pesepeda.
Di Skotlandia, rencana investasi sebesar $400 juta per tahun hingga 2026 untuk jalur sepeda dan pejalan kaki kini memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain mendorong kesehatan masyarakat, langkah ini juga berdampak positif terhadap pengurangan emisi karbon.
Namun, dengan meningkatnya tren kerja jarak jauh, kebiasaan bersepeda ke kantor menjadi tantangan baru. Oleh karena itu, perencana kota kini mulai menekankan pentingnya mobilitas harian, termasuk perjalanan ke sekolah dan aktivitas rekreasi menggunakan sepeda.
Penelitian juga menyoroti bahwa perubahan kecil pun bisa berdampak besar. Misalnya, memarkir kendaraan sejauh satu kilometer dari kantor atau turun dua halte lebih awal tetap memberikan kontribusi terhadap kesehatan.
Jika 10 persen dari seluruh perjalanan harian beralih ke sepeda, ribuan nyawa bisa diselamatkan setiap tahunnya. Selain mengurangi angka kematian, pergeseran ini juga mengurangi beban biaya perawatan kesehatan secara signifikan.
Terakhir, pembangunan infrastruktur yang aman dan nyaman untuk pesepeda juga memberi dampak luas. Pejalan kaki, pengguna kursi roda, hingga anak-anak akan turut merasakan manfaat dari lingkungan kota yang lebih ramah untuk mobilitas aktif.
Temuan lengkap studi ini telah dipublikasikan di BMJ Public Health. Para peneliti berharap, hasil ini dapat mendorong kebijakan yang lebih ambisius dalam mendukung gaya hidup sehat berbasis aktivitas fisik harian. (*)
Sumber: Earth
KEYWORD :Bersepeda setiap hari manfaat bersepeda gaya hidup sehat