Kamis, 07/08/2025 02:09 WIB

Ilmuwan Temukan Video Game Bisa Naikkan IQ Anak, Bukan Sekadar Hiburan

Selama ini video game kerap mendapat cap buruk karena dianggap bisa menurunkan konsentrasi dan kecerdasan anak. Namun, sebuah studi besar justru menunjukkan bahwa bermain game bisa berdampak positif terhadap IQ.

Ilustrasi bermain video game (Foto: Cottonbro studio/pexels)

Jakarta, Jurnas.com - Selama ini video game kerap mendapat cap buruk karena dianggap bisa menurunkan konsentrasi dan kecerdasan anak. Namun, sebuah studi besar justru menunjukkan bahwa bermain game bisa berdampak positif terhadap IQ.

Penelitian ini diterbitkan di jurnal Scientific Reports oleh tim ilmuwan dari Swedia, Jerman, dan Belanda. Mereka menganalisis hampir 10.000 anak usia 9 hingga 10 tahun di Amerika Serikat melalui proyek riset nasional bernama ABCD Study.

Temuan mereka cukup mencengangkan. Anak-anak yang bermain video game lebih sering dari rata-rata justru menunjukkan peningkatan IQ yang signifikan.

Selama dua tahun, para peneliti mencatat waktu harian anak-anak saat menonton TV, bermain game, dan bersosialisasi secara online. Rata-rata mereka menghabiskan 2,5 jam untuk menonton, 1 jam untuk bermain game, dan 30 menit untuk interaksi digital lainnya.

Yang menarik, hanya aktivitas bermain game yang berkorelasi positif dengan peningkatan kecerdasan. Anak-anak dalam kelompok ini mencatat kenaikan IQ sebesar 2,5 poin dari rata-rata rekan sebayanya.

Peningkatan ini terlihat dalam berbagai aspek kognitif, seperti pemahaman bacaan, memori kerja, kontrol diri, hingga kemampuan visual-spasial. Artinya, efek positif game tidak hanya terbatas pada satu jenis kemampuan otak saja.

Di sisi lain, menonton TV atau bersosialisasi di internet tidak menunjukkan pengaruh berarti terhadap kecerdasan. Bahkan, aktivitas-aktivitas tersebut tidak memiliki dampak positif maupun negatif yang terukur.

Menurut Torkel Klingberg, neuroscientist dari Karolinska Institute, temuan ini membantah anggapan bahwa semua waktu layar bersifat merusak. Justru, dalam konteks yang tepat, video game bisa mendorong perkembangan intelektual anak.

Yang membuat studi ini menonjol adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berbasis data. Peneliti juga memperhitungkan faktor genetik dan latar belakang sosial-ekonomi agar hasilnya tidak bias.

Dengan pendekatan tersebut, studi ini memberikan landasan kuat bahwa peningkatan IQ tidak semata disebabkan faktor keturunan atau lingkungan. Bermain game, jika dikaji lebih dalam, bisa menjadi salah satu pemicunya.

Meski begitu, para peneliti tetap memberikan catatan penting. Studi ini belum membedakan jenis game yang dimainkan dan belum mengevaluasi dampaknya terhadap kesehatan fisik, tidur, atau prestasi akademik anak.

Karena itu, hasil ini belum bisa dijadikan kesimpulan akhir. Masih banyak variabel yang perlu diteliti sebelum video game benar-benar diakui sebagai alat pengembangan kognitif.

Namun, studi ini membuka perspektif baru dalam melihat hubungan anak dan dunia digital. Jika selama ini waktu di depan layar selalu dicurigai, kini muncul bukti bahwa sebagian dari waktu itu bisa bermanfaat.

Dengan kata lain, tidak semua waktu layar diciptakan sama. Bermain game, jika dilakukan secara bijak, bisa menjadi lebih dari sekadar hiburan—ia bisa ikut mendorong tumbuh kembang kecerdasan anak. (*)

Sumber: Science Alert

KEYWORD :

Video Game IQ Anak penelitian game pengaruh game kecerdasan anak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :