Kamis, 07/08/2025 01:20 WIB

Unjuk Rasa Sopir Truk, ASDP Pastikan Layanan Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk Normal

ASDP terbuka terhadap kritik yang membangun dan akan menjadikan masukan GSJT sebagai pijakan perbaikan sistem.

Pelabuhan penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: asdp/jurnas

JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan operasional pelabuhan tidak terganggu oleh unjuk rasa Gerakan Supir Truk Jawa Timur (GSJT) dan Gerakan Aliansi Pengemudi Indonesia Bersatu (Gapiber) di kawasan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025).

Seluruh aktivitas bongkar muat kapal tetap berjalan normal dan akses masuk-keluar pelabuhan tetap terbuka. Pengguna jasa penyeberangan tetap dapat melanjutkan perjalanan dengan aman dan lancar selama aksi berlangsung.

GM ASDP Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengapresiasi kedewasaan massa aksi dalam menyampaikan pendapat tanpa menghambat pelayanan publik. Sebagai tindak lanjut, ASDP Cabang Ketapang menggelar dialog terbuka dengan perwakilan GSJT bersama jajaran pemangku kepentingan, antara lain Kepala KSOP Kelas III Tanjung Wangi Capt. Purgana, Koordinator BPTD Satpel Pelabuhan Ketapang Bayu Kusumo, GM PT Pelindo Tanjung Wangi Eko Budiasmoro, Perwakilan Gapiber Suyitno. Adapun forum mediasi ini menjadi ruang strategis untuk mendengar langsung keluhan lapangan sekaligus membangun solusi kolaboratif.

Dalam mediasi tersebut, GSJT menyampaikan aspirasi mengenai manajemen antrean kendaraan menuju pelabuhan dan perlunya peningkatan komunikasi lintas pihak, khususnya saat terjadi kepadatan lalu lintas atau insiden insidental yang berdampak pada kelancaran distribusi logistik. Mereka juga berharap ada kepastian sistematis agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke depan.

Yannes menyampaikan bahwa ASDP terbuka terhadap kritik yang membangun dan akan menjadikan masukan GSJT sebagai pijakan perbaikan sistem.

“Kami bersama regulator dan mitra pelabuhan telah menyepakati langkah-langkah konkret untuk memperkuat manajemen lalu lintas, meningkatkan kecepatan respons operasional, dan memastikan pengalaman pengguna jasa tetap optimal,” ujar Yannes.

Lebih lanjut, ASDP bersama KSOP, BPTD, Pelindo, dan asosiasi pelaku usaha pelabuhan telah menyusun sejumlah komitmen bersama yang akan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

Komitmen ini meliputi penguatan koordinasi lintas instansi, penataan ulang pola antrean kendaraan agar lebih adaptif terhadap dinamika lalu lintas, serta peningkatan kanal komunikasi untuk mempercepat penyampaian informasi di lapangan.

Selain itu, tarif dan fasilitas ruang tunggu kendaraan (RTK) juga menjadi perhatian, yang akan ditinjau dengan prinsip transparansi dan peningkatan mutu layanan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan bahwa forum ini menunjukkan semangat kebersamaan dalam menciptakan ekosistem pelabuhan yang inklusif dan partisipatif.

“Kami mengapresiasi dialog terbuka yang berlangsung dengan tertib dan produktif. Kolaborasi seperti ini akan memperkuat fondasi pelayanan kami dan menciptakan sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa,” ujarnya.

Ke depan, ASDP akan terus memperkuat komunikasi dengan asosiasi pengemudi truk dan seluruh stakeholder pelabuhan, guna memastikan setiap isu operasional dapat segera ditangani secara transparan dan cepat.

Dengan semangat gotong royong, ASDP berkomitmen untuk menghadirkan layanan penyeberangan yang andal, aman, dan mendukung kelancaran logistik nasional, terutama di lintasan strategis seperti Ketapang–Gilimanuk.

KEYWORD :

ASDP Sopir truk Pelabuhan Ketapang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :