
Ilustrasi pengibaran bendera bajak laut, Jolly Roger dalam One Piece (Foto: RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Tengkorak dengan dua tulang menyilang di bawahnya, atau yang dikenal sebagai Jolly Roger, merupakan simbol ikonik bajak laut. Tapi, dari mana asalnya? Mengapa simbol ini begitu lekat dalam kisah bajak laut—baik di dunia nyata maupun dalam fiksi seperti One Piece?
Belakangan ini, simbol tengkorak dengan topi jerami yang dikenal dari anime One Piece kembali ramai diperbincangkan. Di media sosial, bendera bajak laut itu tampak menghiasi truk, motor, balkon rumah, hingga menjadi foto profil di WhatsApp.
Fenomena ini bukan sekadar ekspresi fandom, tapi juga membuka kembali perbincangan tentang makna simbol tengkorak dalam dunia bajak laut — baik di sejarah nyata maupun dalam karya fiksi seperti One Piece.
Anggota DPR: Fenomena Bendera One Piece Bagian dari Ekspresi, Pemerintah Harus Introspeksi
Simbol tengkorak dan tulang bersilang yang kini akrab disebut Jolly Roger dulunya bukan hiasan. Dalam sejarah maritim abad ke-18, bendera hitam dengan tengkorak putih ini dikibarkan bajak laut sebagai bentuk ancaman langsung.
Dikutip dari laman World History, pengibaran Jolly Roger biasanya dilakukan di saat terakhir sebelum menyerang, sebagai sinyal agar kapal yang didekati segera menyerah. Jika tidak, ancamannya bukan sekadar perampokan, melainkan serangan brutal dan eksekusi seluruh awak kapal.
Untuk memperkuat pesan itu, sering kali para bajak laut juga mengibarkan bendera merah penuh darah, menandakan bahwa tidak ada ampun atau “no quarter” akan diberikan. Selain tengkorak, banyak bendera lain bergambar kerangka, pedang, dan hati berdarah yang juga digunakan untuk menebar ketakutan.
Terkadang, bajak laut bahkan menggunakan bendera nasional sebagai tipu muslihat, menyamar agar niat perampokan mereka tak terdeteksi sejak awal. Istilah “Jolly Roger” sendiri awalnya merujuk pada berbagai jenis bendera bajak laut dan pelaut bayaran, sehingga desainnya sangat bervariasi.
Kini, istilah itu lebih dikenal untuk menyebut bendera spesifik: latar hitam dengan tengkorak putih di atas dua tulang bersilang. Asal usul nama “Jolly Roger” masih menjadi misteri, namun ada dugaan berasal dari kata “Roger” yang kala itu merujuk pada setan, dikenal sebagai “Old Roger.”
Sebuah kelompok bajak laut yang dihukum gantung di Newport, Rhode Island pada 1723 menyebut bendera mereka yang bergambar kerangka memegang jam pasir dan hati berdarah sebagai “Old Roger.” Kata “Roger” juga dipakai untuk menyebut pengemis atau pelaut bayaran, terutama di Belanda, yang dikenal sebagai “Sea Beggars.”
Alternatif lain, nama ini berasal dari istilah Prancis le jolie rouge (“merah cantik”), yang mengacu pada bendera merah yang kerap digunakan pelaut bayaran selama berabad-abad. Black Bart Roberts, bajak laut Wales terkenal yang sering mengenakan pakaian merah cerah, juga dikaitkan dengan julukan itu dan bendera tengkorak yang dia kibarkan.
Meski simbol tengkorak dan tulang sudah digunakan oleh para pelaut jauh sebelum abad ke-18, catatan pertama penggunaan Jolly Roger berwarna hitam tercatat pada kapal bajak laut Emmanuel Wynne di tahun 1700, dengan desain tengkorak, tulang bersilang, dan jam pasir.
Penggunaan Jolly Roger menjadi lebih rutin oleh bajak laut Inggris dan Amerika pada kuartal pertama abad ke-18, setelah bendera hitam polos telah umum dipakai selama hampir satu abad. Bajak laut seperti Christopher Condent, Richard Worley, Edward England, dan Henry Jennings dikenal mengibarkan variasi bendera tengkorak yang kini menjadi ikon bajak laut dunia.
Tengkorak sebagai simbol memang memiliki makna universal yang tak terbantahkan: kematian. Tapi bagi bajak laut, tengkorak juga menjadi lambang kebebasan mutlak dari hukum dan kekuasaan negara.
Dari simbol ancaman di masa lalu, tengkorak kini menjelma sebagai bagian tak terpisahkan dari cerita fiksi, salah satunya dalam anime dan manga populer One Piece. Karya ciptaan Eiichiro Oda ini menyerap unsur sejarah Jolly Roger, lalu mengolahnya menjadi simbol petualangan dan impian.
Dikutip dari berbagai sumber, di dunia One Piece, setiap kru bajak laut memiliki desain Jolly Roger yang unik dan penuh makna. Tengkorak tetap menjadi elemen utama, namun dipadukan dengan ciri khas kapten dan semangat kelompoknya.
Topi Jerami, misalnya, punya tengkorak yang tersenyum mengenakan topi jerami, mewakili jiwa bebas dan ceria Luffy. Sementara Law dari Heart Pirates memakai desain yang sederhana dan tenang, mencerminkan pendekatan taktisnya sebagai kapten.
Berbeda dengan sejarah kelam bajak laut nyata, karakter-karakter dalam One Piece tidak semuanya kejam atau haus darah. Mereka justru memperjuangkan kebebasan, harga diri, dan mimpi melawan ketidakadilan yang ditanamkan oleh Pemerintah Dunia.
Di situlah tengkorak dalam One Piece mendapat makna baru: bukan hanya simbol kekuatan, tapi juga lambang tekad dan prinsip hidup. Bendera bertengkorak berubah menjadi sesuatu yang sangat personal—bahkan sakral.
Dalam beberapa adegan penting, Jolly Roger digambarkan sebagai bendera yang tak boleh dinodai. Luffy dan krunya tak segan mempertaruhkan nyawa ketika bendera mereka dihina, karena itu dianggap penghinaan terhadap seluruh kru.
Konsep ini kemudian mempertegas bahwa tengkorak di One Piece adalah simbol jiwa, bukan sekadar gambar menakutkan. Ia mewakili persatuan, mimpi, dan harga diri para bajak laut di dunia fiksi tersebut.
Menariknya, simbol ini tetap mempertahankan daya tarik visualnya, baik sebagai elemen desain maupun identitas kelompok. Di dunia nyata, tengkorak juga terus digunakan dalam berbagai media hiburan, fesyen, hingga logo olahraga ekstrem.
Perjalanan simbol tengkorak, dari bendera maut di masa lalu hingga ikon petualangan di One Piece, menunjukkan fleksibilitas makna yang luar biasa. Ia bisa menjadi ancaman, bisa pula menjadi harapan.
Maka tidak mengherankan jika tengkorak masih menjadi simbol paling kuat dalam cerita bajak laut hingga kini. Karena di balik bentuknya yang kadang menyeramkan, ia menyimpan cerita tentang keberanian, perlawanan, dan semangat untuk hidup bebas. (*)
KEYWORD :Bajak Laut Tengkorak Bendera Jolly Roger One Piece