
Ilustrasi anak sedang bermain game online (Foto: Unsplash/Samantha Sophia)
Jakarta, Jurnas.com - Ternyata, bermain video game bisa berdampak positif pada kecerdasan anak-anak. Sebuah studi besar yang melibatkan hampir 10.000 anak mengungkap bahwa anak yang lebih sering bermain game menunjukkan peningkatan IQ yang signifikan dibandingkan teman sebayanya.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Scientific Reports oleh tim ilmuwan dari Swedia, Jerman, dan Belanda. Mereka menganalisis data dari proyek skala nasional bernama ABCD Study, yang melibatkan anak-anak usia 9–10 tahun di Amerika Serikat.
Apa yang Ditemukan?
Selama dua tahun pengamatan, para peneliti membandingkan waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menonton TV, bermain video game, dan bersosialisasi secara online. Hasilnya, rata-rata anak menonton TV atau video online selama 2,5 jam per hari, bermain game selama 1 jam, dan bersosialisasi online selama 30 menit.
Anak-anak yang bermain game lebih banyak dari rata-rata menunjukkan peningkatan IQ sebesar 2,5 poin—melampaui peningkatan rata-rata dalam kelompok mereka. Peningkatan ini terukur lewat tugas-tugas kognitif seperti pemahaman bacaan, pemrosesan visual-spasial, memori kerja, dan pengendalian diri.
Tidak Semua Layar Berdampak Sama
Menariknya, penggunaan media lain seperti menonton TV dan bersosialisasi di internet tidak menunjukkan dampak berarti, baik positif maupun negatif, terhadap kecerdasan anak.
“Hasil kami mendukung klaim bahwa waktu layar secara umum tidak merusak kemampuan kognitif anak. Justru, bermain video game dapat mendorong perkembangan intelektual,” kata neuroscientist Torkel Klingberg dari Karolinska Institute, Swedia.
Kenapa Ini Penting?
Isu dampak teknologi digital pada anak masih jadi perdebatan panas di kalangan orang tua, pendidik, dan peneliti. Penelitian ini penting karena menggunakan data genetika untuk mengontrol faktor keturunan, memperhitungkan latar belakang sosial-ekonomi anak, dan mengurangi bias yang sering muncul dalam studi sebelumnya yang cenderung berskala kecil.
Sekilas Plot Squid Game Season 3 tentang Pemberontakan, Kematian, dan Pengkhianatan Rahasia
Catatan Penting
Meski hasilnya menjanjikan, para peneliti mengingatkan bahwa temuan ini belum bisa dijadikan kesimpulan mutlak. Studi ini tidak membedakan jenis game yang dimainkan (misalnya, antara game edukatif dan hiburan), dan belum meneliti dampaknya terhadap kesehatan fisik, kualitas tidur, atau performa akademik anak.
“Masih banyak aspek yang perlu dikaji, termasuk bagaimana perkembangan otak anak dipengaruhi lingkungan digital secara keseluruhan,” tambah Klingberg.
Dengan demikian, tidak semua waktu di depan layar diciptakan sama. Jika digunakan dengan bijak, bermain video game bisa menjadi lebih dari sekadar hiburan—ia bisa menjadi alat bantu tumbuh kembang kecerdasan anak. (*)
Sumber: Science Alert
KEYWORD :Video Game Kecerdasan Anak IQ anak game