Senin, 04/08/2025 19:15 WIB

Waspada! Demensia Bisa Datang di Usia Produktif

Fakta medis menunjukkan bahwa penyakit demensia ini juga bisa menyerang individu di bawah usia 65 tahun

Ilustrasi - seorang mengidap penyakit demensia (Foto: Alodokter)

Jakarta, Jurnas.com - Kata demensia kerap diasosiasikan dengan usia lanjut. Akan tetapi, fakta medis menunjukkan bahwa penyakit ini juga bisa menyerang individu di bawah usia 65 tahun.

Kondisi ini dikenal sebagai young-onset dementia atau demensia usia muda, sebuah fenomena yang perlahan namun pasti mulai menyita perhatian dunia medis karena tingkat agresivitasnya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan demensia pada lansia.

Meski kasusnya lebih jarang, Dilansir dari beberapa sumber, data memperkirakan ada antara 220.000 hingga 640.000 penderita demensia muda setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Yang menarik, meski jenis demensianya serupa dengan yang terjadi di usia lanjut, gejalanya bisa berbeda pada pasien yang masih berada di usia produktif.

Salah satu jenis yang lebih sering ditemukan di usia muda adalah frontotemporal dementia (FTD), yang menyerang bagian otak yang mengatur kepribadian dan perilaku. Sebuah studi berskala besar yang dipublikasikan di JAMA Neurology pada Desember 2023 meneliti lebih dari 350.000 individu di bawah usia 65 tahun.

Hasilnya menunjukkan adanya 15 faktor yang dapat meningkatkan risiko demensia muda. Di antaranya: pendidikan rendah, status sosial ekonomi yang kurang baik, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya interaksi sosial, kadar vitamin D rendah, tingginya C-reactive protein, serta lemahnya kekuatan genggaman tangan. Faktor-faktor lainnya termasuk gangguan pendengaran, diabetes, depresi, hingga adanya gen APOE4 dalam tubuh.

Menurut Dr. Arman Fesharaki-Zadeh, seorang neurolog dari Yale, banyak dari faktor tersebut saling berkaitan. Misalnya, pecandu alkohol sering kali mengalami malnutrisi, gangguan suasana hati, hingga penyakit metabolik. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap peradangan kronis yang dapat memicu gangguan kognitif serius.

Kabar baiknya, demensia muda bukan tak bisa dicegah. Dr. David Perlmutter menekankan pentingnya perubahan gaya hidup sedini mungkin. Sebab, kerusakan otak yang menyebabkan demensia bisa dimulai puluhan tahun sebelum gejala pertama muncul.

Langkah preventif dapat dimulai dari membatasi konsumsi alkohol, menjaga koneksi sosial, memastikan asupan vitamin D cukup, hingga rutin memeriksa dan menangani gangguan pendengaran.

Gaya hidup sehat lainnya seperti pola makan bergizi terutama pola diet Mediterania, olahraga teratur, serta menjaga berat badan dan kualitas tidur, juga sangat berpengaruh. Tak kalah penting adalah menjaga kesehatan mental, mengelola stres, dan terus menantang otak dengan kegiatan belajar yang merangsang kognitif.

KEYWORD :

Fakta Unik demensia Gaya Hidup Usia Muda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :