
Gambar burung merak (Foto: Animalium)
Jakarta, Jurnas.com - eneliti baru saja mengungkap fakta mencengangkan dari alam: burung merak bukan hanya memukau karena warna-warna metaliknya, tetapi juga karena... laser. Ya, laser sungguhan di ekornya.
Penemuan ini datang dari tim ilmuwan Florida Polytechnic University dan Youngstown State University, yang menyelidiki struktur mikroskopis dalam "mata" pada bulu ekor merak—daerah bulat berwarna hijau kebiruan yang selama ini kita anggap hanya estetika. Hasilnya? Struktur ini tak hanya membelokkan cahaya, tapi juga memperkuat dan menyelaraskan gelombangnya seperti yang dilakukan laser buatan manusia.
Apa yang Membuat Laser Merak Unik?
Laser—akronim dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation—umumnya terbentuk saat cahaya dipantulkan berulang kali dalam ruang sempit (optical cavity), hingga gelombangnya selaras dan memancarkan sinar yang tajam dan terfokus.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, para peneliti menemukan bahwa "mata" bulu merak mengandung struktur nano yang bertindak sebagai resonator optik. Bagian ini mampu memantulkan cahaya berulang kali dan memancarkan dua panjang gelombang spesifik: hijau dan kuning-oranye.
Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, fakta bahwa struktur ini tersebar konsisten di bulu dan memancarkan cahaya dalam pola yang sama menunjukkan adanya proses alamiah yang menyerupai sistem laser.
Dampak Bagi Teknologi dan Biologi
Penemuan ini tak hanya menambah daftar panjang keajaiban evolusi, tapi juga membuka peluang baru dalam teknologi laser. Dengan memahami cara kerja struktur alami ini, ilmuwan berpotensi mengembangkan laser biologis atau perangkat optik ultra-efisien berbasis biomaterial.
Dalam dunia biologi, ini juga bisa menjadi alat baru untuk menganalisis jaringan hidup, atau memahami bagaimana hewan saling berkomunikasi lewat sinyal visual yang tak terlihat mata manusia.
Mengapa Merak Membutuhkan Laser?
Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah: mengapa evolusi membekali merak dengan kemampuan semacam ini? Salah satu teori menyebutkan bahwa "laser alami" ini mungkin digunakan sebagai bagian dari komunikasi visual antarmerak—kemungkinan dalam spektrum cahaya yang tidak kita lihat.
Di dunia hewan, fenomena fluoresensi dan warna-warna tak kasatmata makin banyak ditemukan. Jadi, bukan tidak mungkin apa yang kita anggap hiasan sebenarnya adalah "sinyal rahasia" dalam ekosistem visual merak.
Selama ini, ide tentang hewan dengan laser terkesan fiksi ilmiah ala film aksi. Tapi merak membuktikan bahwa alam bisa lebih canggih daripada imajinasi manusia. Jika burung bisa punya laser alami, mungkin ide "hiu dengan laser" tidak terdengar terlalu mengada-ada lagi. (*)
Penelitian ini telah diterbitkan di Scientific Reports. Sumber: Science Alert
KEYWORD :Struktur nano bulu merak laser alami penemuan ilmiah unik