Jum'at, 01/08/2025 10:28 WIB

Mendes Apresiasi Polisi Ungkap Skandal Jabatan Desa, Tekankan Rekrutmen Harus Bersih

Bila mana perangkat desa, kepala desa, pendamping desa, tidak satu komitmen. Maka, saya kira daya kejut Siduarjo ini, didengar oleh seluruh desa di Indonesia, Pak Kapolres, itu insya Allah akan menjadi pemicu bahwa hati-hati para kepala desa, jangan main-main dalam menyeleksi, melakukan rekrutmen terhadap staf desa

Mendes PDT Yandri Susanto memberi keterangan pers usai pemberian penghargaan kepada Polda Banten dan Polresta Sidoarjo, di Kantor Kemendes PDT, Rabu (Foto: Ist/Jurnas.comT)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto mewanti-wanti agar tidak bermain-main dalam proses rekrutmen perangkat desa. Menurutnya, praktik jual beli jabatan perangkat desa adalah bentuk pengkhianatan terhadap semangat pembangunan dari desa.

Peringatan itu disampaikan usai dirinya bersama Wakil Mendes PDT Ahmad Riza Patria memberikan penghargaan kepada aparat kepolisian yang dinilai berkontribusi nyata dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Kapolres Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing yang melakukan OTT terhadap praktik jual beli jabatan perangkat desa.

OTT itu mengungkap keterlibatan tiga kepala desa di Kabupaten Sidoarjo, yakni SY (55) mantan Kepala Desa Banjarsari, MAS (40) Kepala Desa Sudimoro, dan S (54) Kepala Desa Medalem, Kecamatan Tulangan. Mereka diduga memperjualbelikan jabatan dalam proses rekrutmen perangkat desa secara ilegal.

"Bila mana perangkat desa, kepala desa, pendamping desa, tidak satu komitmen. Maka, saya kira daya kejut Siduarjo ini, didengar oleh seluruh desa di Indonesia, Pak Kapolres, itu insya Allah akan menjadi pemicu bahwa hati-hati para kepala desa, jangan main-main dalam menyeleksi, melakukan rekrutmen terhadap staf desa," ujar Mendes Yandri.

"Jadi, ini penting kami lakukan penghargaan hari ini sebagai deklarasi, siar, pengumuman kepada seluruh kepala desa di Indonesia, sudah ada contoh barang, di Siduarjo ditangkap oleh Pak Kapolres, kalau main-main dari sisi rekrutmen staf desa," sambung dia.

Menurut Mendes Yandri, perangkat desa memegang peran strategis dalam menjalankan roda pemerintahan di tingkat bawah. Karena itu, jika rekrutmennya tidak transparan dan hanya berdasarkan uang, maka yang terpilih bisa jadi tidak layak.

Hal ini, lanjutnya, akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik dan stabilitas pemerintahan desa. Oleh sebab itu, pengawasan terhadap proses rekrutmen tidak boleh diabaikan, apalagi dianggap sepele.

"Maka kami memberikan penghargaan kepala Kombes Pol Christian Tobing, dan jajaran dari Sidoarjo. Nah ini bentuk terima kasih kami atas kolaborasi banyak pihak terhadap Kementerian Desa," kata Mendes Yandri.

Selain kepada Kapolres Sidoarjo, penghargaan juga diberikan kepada Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto beserta jajarannya. Mereka dinilai memiliki inisiatif luar biasa lewat program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) yang kini telah melahirkan Balai Poliran sebagai ruang pemberdayaan masyarakat desa.

Mendes Yandri menyebut penghargaan ini sebagai bentuk dukungan atas semangat membangun dari desa dan dari bawah, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke Enam Presiden Prabowo. Ia berharap inisiatif serupa bisa dikembangkan di berbagai daerah lain dengan pendekatan yang kontekstual.

Dalam pemberian penghargaan ini turut hadir Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Dirjen PEID Tabrani, Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Kepala BPI Mulyadin Malik, serta para pejabat tinggi pratama lainnya.

KEYWORD :

Info Desa Mendes PDT Yandri Susanto Jual Beli Jabatan Perangkat Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :