Wali Kota Chilpancingo Alejandro Arcos berpose di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar yang diperoleh pada 7 Oktober 2024. Handout via REUTERS
MEXICO CITY - Wali kota ibu kota negara bagian Guerrero yang dilanda kekerasan di Meksiko tewas pada hari Minggu kurang dari seminggu setelah ia menjabat. Gubernur negara bagian tersebut mengonfirmasi kabar itu.
Alejandro Arcos tewas hanya enam hari setelah ia menjabat sebagai wali kota kota Chilpancingo, sebuah kota berpenduduk sekitar 280.000 orang di Meksiko barat daya.
"Kehilangannya membuat seluruh masyarakat Guerrero berduka dan membuat kami marah," kata Gubernur Guerrero Evelyn Salgado dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial.
Kantor jaksa agung negara bagian Guerrero juga mengatakan sedang menyelidiki pembunuhannya. Konfirmasi resmi tersebut muncul setelah foto-foto beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp yang memperlihatkan kepala terpenggal di atas truk pikap, yang tampaknya adalah milik Arcos. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian foto-foto tersebut secara independen.
Kematian Arcos terjadi hanya tiga hari setelah sekretaris pemerintah kota yang baru, Francisco Tapia, ditembak mati.
"Mereka adalah pejabat muda dan jujur yang menginginkan kemajuan bagi komunitas mereka," tulis Senator Alejandro Moreno di media sosial.
Moreno, yang merupakan ketua partai politik PRI Meksiko, meminta kantor jaksa agung federal untuk memimpin penyelidikan atas pembunuhan Arcos dan Tapia, mengingat "situasi yang tidak dapat diatur di Guerrero."
Guerrero telah menjadi salah satu negara bagian paling mematikan bagi calon pejabat publik dan pejabat terpilih, serta bagi jurnalis. Setidaknya enam kandidat untuk jabatan publik tewas di negara bagian itu menjelang pemilihan umum Meksiko pada tanggal 2 Juni.
Posting media sosial Arcos menunjukkan bahwa wali kota dalam beberapa hari terakhir telah mengawasi upaya bantuan bencana setelah dampak Badai John bulan lalu, yang menyebabkan banjir parah di resor pantai Acapulco dan kota-kota sekitarnya.
KEYWORD :Walikota Meksiko Dibunuh Kekerasan