Senin, 11/11/2024 00:54 WIB

Wakil Ketua DPR Cucun Soroti Sejumlah Masalah Pendidikan: Perlu Ada Evaluasi

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti secara khusus masalah sektor pendidikan untuk periode 2024-2029.

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal

Jakarta Jurnas.com - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti secara khusus masalah sektor pendidikan untuk periode 2024-2029. Menurutnya, perlu adanya evaluasi secara menyeluruh pada sektor pendidikan.

Menurutnya, sejumlah persoalan sektor pendidikan yang perlu dievaluasi adalah mulai dari anggaran tidak terserap hingga kurang meratanya SDM serta fasilitas dan sarana prasarana pendidikan di Indonesia.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR periode 2019-2024 itu menyebut, harus ada evaluasi dari Pemerintah sebagai mitra kerja dalam persoalan anggaran negara pada sektor pendidikan.

"Ada beberapa kementerian/lembaga yang ketika meminta persetujuan ke DPR, mereka kemudian jalan sendiri. Karena menggunakan UU yang sudah sedikit diperlebar, pergeseran anggaran," kata Cucun Ahmad Syamsurijal, Jumat (4/10).

Banggar DPR Periode 2019-2024 mendapati temuan di mana anggaran pendidikan dari APBN 2023 yang terealisasi hanya Rp 513,38 triliun dari total anggaran sebesar Rp 621,28 triliun.

"Nah pendidikan saja ini tidak terserap karena proses dokumen pendukung juga konsentrasi kita ini 5 tahun kemarin kelihatannya kita lost bonus demografi," ucap Cucun.

"Kita ini tidak memanfaatkan anugerah dari Tuhan, Indonesia diberikan bonus demografi yang cukup luar biasa tapi pendidikannya malah konsepnya nggak jelas ke mana," lanjut Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

Berdasarkan mandat konstitusi, sebesar 20% anggaran dari APBN dialokasikan untuk fungsi pendidikan. Namun anggaran yang cukup besar itu disebar ke 20 kementerian/lembaga dan transfer ke daerah. Cucun mempertanyakan anggaran pendidikan yang begitu besar, namun tidak dipergunakan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

"Uang begitu besar, bukan nggak ada uang lho, tapi tidak terserap. Nah ini yang harus dievaluasi ke depan," tukas Cucun.

Lebih lanjut, Cucun menyoroti soal Indonesia darurat guru, di mana sudah banyak yang pensiun namun jumlah penggantinya belum sesuai dengan kebutuhan. Sementara saat ini aturan pengangkatan guru semakin sulit.

"Sekarang darurat guru nih, banyak yang pensiun. Sekarang rekruitmen sesuai dengan UU ASN, bahkan daerah tidak boleh lagi rekrut THL (tenaga harian lepas) atau tenaga guru honorer. Harus mengangkat PPPK, nah ini kan tidak mudah," jelasnya.

"Sehingga kebutuhan di bawah sangat mendesak. Nah itu diantaranya evaluasi di sektor pendidikan," sambung Cucun.

Belum lagi, banyaknya masalah akses dan fasilitas layanan pendidikan yang belum memadai khususnya bagi sekolah-sekolah di daerah. Untuk itu, Cucun mengingatkan agar anggaran Pemerintah yang telah disusun bersama DPR harus direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Bagaimana output dan outcomenya itu bisa betul-betul berdampak pada kesejahteraan rakyat," tegasnya.

"Harus mengukur penyerapannya akan terserap tidak. Misalkan kita kasih Rp 100 triliun kalau penyerapannya cuma Rp 50 triliun kan itu ya sayang sekali," ungkap Cucun.

KEYWORD :

Pimpinan DPR Cucun Ahmad Syamsurijal Wakil Ketua DPR Cucun Soroti Masalah Pendidikan. Perlu Evalu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :