Pengungsi Rohingya (foto; Asian Correspondent)
Kuala Lumpur – Pengungsi Rohingya mendapat perlakuan tidak mengenakkan selama ditahan di imigrasi Malaysia. Berdasarkan pengakuan salah satu pengungsi, mereka terpaksa minum air toilet (red, kamar mandi) jika kehausan.
“Mereka hanya memberi satu cangkir kecil air dengan makanan, kalau (makanan) tidak datang terpaksa minum air toilet,” kata wanita 18 tahun kepada The Guardian.
Tidak hanya itu, dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (16/5) pengungsi juga merasa ditelantarkan akibat ketidakpedulian petugas penjaga.
“Hanya ketika ada yang sekarat, penjaga akan datang. Sedangkan jika kami komplain, atau minta dibawa ke rumah sakit, mereka akan memukuli kami,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (Suhakam), yang melaporkan buruknya penanganan petugas imigrasi menangani para pengungsi. Lembaga Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengungkapkan sudah 24 pengungsi asal Myanmar mati dalam tahanan sejak 2015.
Pengungsi Rohingya merupakan muslim pelarian dari Myanmar yang kerap mendapatkan kekerasan dan penyiksaan dari pemerintah. Sebagian di antaranya melarikan diri ke Malaysia. Namun, karena Malaysia bukan salah satu negara yang menandatangani konvensi pengungsi PBB, para pencari suaka dan pengungsi tidak mendapatkan hak pendidikan, kesehatan serta pekerjaan.
Rohingya Myanmar Malaysia