Ilustrasi Pengancaman (Jawa Pos)
Makassar, Jurnas.com - Warga Perumahan Bumi Husada Indah, Kecamatan Manggala digegarkan dengan kedatangan empat oknum TNI mencari Politisi Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah. Suasana jadi tegang karena oknum TNI tersebut mengacungkan senjata api di hadapan warga.
Istri Harmansyah, Reni dalam sebuah video berdurasi 3 menit yang diunggah pada Kamis (5/9/2024), mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00. Beberapa anggota TNI tiba-tiba muncul di depan rumah mereka sambil marah-marah, mencari Harmansyah.
“Saya sangat ketakutan. Oknum TNI itu mengancam akan memukul kepala suami saya hingga berdarah. Bahkan, mereka mengancam akan menembak suami saya jika tidak menemukannya,” kata Reni dengan nada cemas.
Tak hanya itu, ancaman tidak hanya ditujukan kepada suaminya, tetapi juga terhadap dirinya dan anak-anak mereka. Setelah ancaman tersebut, lanjut Reni, oknum TNI mendobrak pagar dan berhasil masuk ke dalam rumah.
“Di dalam rumah, anak-anak saya yang masih kecil, usia tujuh dan sembilan tahun, ketakutan luar biasa,” ujar Reni.
Dengan gerakan yang semakin memaksa, oknum TNI bahkan mematikan dan menyalakan saklar lampu berkali-kali. Situasi ini membuat anak-anak semakin ketakutan. Saat salah satu anak Reni mengintip dari jendela, oknum tersebut bertanya dengan nada kasar mengenai keberadaan ayah mereka.
Meskipun sang anak menjawab bahwa ayahnya sedang bekerja, situasi tetap tidak mereda. Kondisi semakin tegang ketika oknum TNI terus berteriak dan menggedor pintu, sambil mengeluarkan kata-kata kasar. Dalam kondisi ini, Reni merasa sangat terancam dan ketakutan atas keselamatan keluarganya.
Setelah kejadian, Reni segera melaporkan insiden tersebut ke Detasemen Polisi Militer XIV/4 Makassar. Ia juga memohon perlindungan kepada Presiden, Panglima TNI, dan pihak terkait, mengingat ancaman terhadap keluarganya yang begitu nyata.
“Kami merasa terancam dan sangat trauma. Saya khawatir dengan keselamatan keluarga kami,” ungkap Reni.
Salah seorang oknum TNI tersebut seorang oknum TNI iyu diduga Serma Arifuddin Sulaiman yang notabene adalah adik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Sementara itu, Andi Rasdi, yang mewakili keluarga Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa insiden tersebut bermula dari pengepungan terhadap anak Menteri, Andi Amar, oleh Harmansyah dan sekitar 100 anggota geng motor.
Menurutnya, justru Harmansyah lah yang memulai konflik dengan melempari petasan ke arah Andi Amar.
“Keluarga kami datang untuk menanyakan dengan baik-baik terkait insiden pengepungan dan pelemparan mercon terhadap Andi Amar. Tidak ada ancaman penculikan seperti yang diberitakan,” jelas Andi Rasdi.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu, mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar.
“Oknum anggota TNI yang terlibat sudah dipanggil dan sedang menjalani pemeriksaan,” ungkapnya.
Mangapul meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Sejauh ini, motif kedatangan oknum TNI masih jadi pertanyaan.
KEYWORD :Harmansyah Ariffudin Sulaiman Amran Sulaiman