Sabtu, 27/07/2024 12:40 WIB

Terima Forum Aktivis Nasional, Bamsoet Dukung Gelaran "Tribute to Akbar Tandjung"

Terima Forum Aktivis Nasional, Bamsoet Dukung Gelaran

Ketua MPR, Bambang Soesatyo menerima Ketua Panitia Tribute to Akbar Tandjung sekaligus Anggota DPD RI Angelius Wake Kako, di Jakarta, Selasa (14/5/24). (Foto: Humas MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Forum Aktivis Nasional (FAN) dan Kelompok Cipayung Plus akan menyelenggarakan "Tribute to Akbar Tandjung", pada 19 Mei 2024 di MPR RI. Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan keteladanan Akbar Tandjung dalam politik kebangsaan di Indonesia, khususnya dalam mengkader kaum muda.

Sejarah perjalanan politik Indonesia, khususnya menjelang dan pasca reformasi, tidak akan lepas dari sosok Akbar Tandjung. Saat Indonesia memasuki masa reformasi, beliau terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar masa jabatan 1998-2004. Sejak 6 Oktober 1999, beliau juga terpilih menjadi Ketua DPR-RI periode 1999-2004. Jauh sebelum reformasi, pada pemerintahan Presiden Soeharto, Akbar Tandjung menduduki berbagai jabatan pos kementerian.

"Berbagai sepak terjang Pak Akbar sejak mahasiswa hingga kini, menjadikannya sebagai sosok yang disegani dan dihormati oleh siapapun, baik dari kalangan politisi, akademisi, cendikiawan, hingga kalangan pemuda," ujar Bamsoet usai menerima Ketua Panitia Tribute to Akbar Tandjung sekaligus Anggota DPD RI Angelius Wake Kako, di Jakarta, Selasa (14/5/24).

Bamsoet menjelaskan, perjalanan Akbar Tandjung dalam politik kebangsaan sudah dimulai sejak tahun 1966, saat beliau menjadi aktivis di Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Universitas Indonesia dan Laskar Ampera Arief Rahman Hakim. Tahun berikutnya (1967-1968), beliau menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

"Pada tahun 1968, Pak Akbar juga aktif dalam Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia. Pada 1969-1970, Pak Akbar menjabat Ketua Umum HMI Cabang Jakarta. Pada 1972, beliau turut mendirikan Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter (GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, dan HMI) dengan nama Kelompok Cipayung. Periode 1972-1974, ia menjabat Pengurus Besar HMI," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, di tingkat dunia, Akbar Tandjung membawa nama Indonesia dengan dipercaya menjadi President of AIPO (Asean Inter Parliamentary Organization) pada 2002-2003. Serta President of PUOICM (Parliamentary Union of OIC Members) pada 2003-2004.

"Atas berbagai dedikasinya, berbagai penghargaan sudah diterima oleh Pak Akbar. Di dalam negeri, beliau mendapatkan Bintang Republik Indonesia Utama (1998), dan Bintang Mahaputra Adipradana (1992). Penghargaan dari luar negeri antara lain, Grand Cross of the Order of Orange Nassau dari Belanda (1996), dan Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari Jepang (2022)," pungkas Bamsoet.

KEYWORD :

Kinerja MPR Bambang Soesatyo Akbar Tandjung Golkar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :