Minggu, 12/05/2024 06:29 WIB

Prof. Satyanegara Jadi Ketua Wali Amanat President University

President University resmi menunjuk Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BK(K) sebagai Ketua Wali Amanat Fakultas Kedokteran

Pemaparan Prof. Dr. dr. Satyanegara di acara President University (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - President University resmi menunjuk Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BK(K) sebagai Ketua Wali Amanat Fakultas Kedokteran atau Chairman of the Board of Trustees, pada Jumat (1/3).

Prosesi pengangkatan digelar di Cikarang, Jawa Barat, yang ditandai dengan penandatanganan dokumen pengangkatan oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Unversitas Presiden, Darmono. Dia berharap Satyanegara bisa berperan aktif dalam dunia kesehatan di tingkat nasional.

"Semoga juga kita bisa menjalankan pendidikan dan kesehatan yang berdampak baik bagi masyarakat kita. Agar bersama ini kita bersama para akademisi bisa mengambil peran yang baik di tengah masyarakat," kata Darmono.

Pengangkatan Prof. Satyanegara sebagai Ketua Wali Amanat diharapkan dapat memperkuat posisi Fakultas Kedokteran, President University, yang usianya baru beberapa bulan, pasca dibuka pada Agustus 2023 lalu.

Dalam dunia kedokteran Indonesia, Prof. Satyanegara dikenal sebagai maestro dalam bidang bedah syaraf. Julukan ini dia peroleh karena keberhasilannya dalam melakukan bedah syaraf dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Misalnya, bedah berbagai penyakit pada pembuluh darah otak.

Dalam hal bedah syaraf, keahlian Prof. Satyanegara juga diakui oleh kalangan kedokteran di negara-negara maju. Di Jepang, berkat keahliannya tersebut, pada 2005 Prof. Satyanegara mendapatkan penghargaan The Order of Rising Sun Gold Ray with Neck Ribbon yang diberikan oleh Kekaisaran, Jepang.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Satyanegara membahas sejumlah hal, di antaranya periode kedokteran di seluruh dunia, mulai dari masa primitive medicine, development medicine, modern medicine, dan future medicine.

"Ciri khas era ini (future medicine) adalah lebih mengutamakan pencegahan. Hal tersebut ditandai dengan upaya untuk menemukan gejala yang lebih spesifik, memperbaikinya dan bahkan menghentikan gejala sesuai dengan penyakitnya," kata dia.

Pembahasan lainnya ialah pemanfaatan dan pengembangan bioteknologi di bidang kesehatan. Menurut dia, banyak manfaat yang diperoleh bidang kedokteran melalui pengembangan bioteknologi. Di antaranya, manusia bisa melakukan rekayasa genetika, membuat hormon insulin, kloning, antibiotik, vaksin, sel punca dan masih banyak lagi lainnya.

Adanya bioteknologi juga memicu penemuan berbagai obat untuk penyakit yang berbahaya, dan masyarakat pun menjadi lebih mudah mengakses layanan kesehatan.

"Semua itu terjadi karena biokteknologi membuat ilmu kesehatan menjadi semakin berkembang," tutup dia.

KEYWORD :

Prof. Satyanegara President University Ketua Wali Amanat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :