
Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas beri keterangan. (Foto; Jurnas/Ira).
Jakarta, Jurnas.com- Penyebaran informasi kebohongan atau hoaks yang dihembuskan pihak tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu masih terus menggangu masyarakat luas. Terbaru terkait dengan gaji Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas di perusahaan tambang yang dikabarkan mencapai angka super spektakuler Rp70 Miliar.
Terkait hal tersebut, Toni Wenas yang ditemui dan dikonformasi dalam sebuah acara di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan hanya tersenyum saja. Namun ia mengamini jika benar itu terjadi.
"Gak benar itu (Hoaks). Gaji saya Rp70 miliar itu hoaks tapi ya saya aminkan saja. Rasional saja, nggak ada lah orang di Indonesia yang gajinya Rp70 miliar sebulan atau setahun," kata Tony saat ditemui wartawan di sela-sela acara Indonesia Living Legend Companies Awards 2024 di Jakarta, Rabu (31/01/2024).
Dilanjutkan Tony, dirinya tak memahami maksud dan tujuan orang menyebarkan informasi yang tidak benar dan menyinggung angka sedemikian besarnya. Ia mengaku sampai kini tak paham mengapa informasi semacam itu menerpa dirinya.
"Saya juga tidak tahu angka tersebut dari mana dan apa tujuannya," kata Toni.
Ia menegaskan semua informasi yang beredar itu sangat tidak benar. Dari hasil penelusuran, tanggapan Tony Wenas ini beralasan. Ketika mengamati beberapa laporan keuangan perusahaan terbuka, gaji direksi PTFI ternyata bukan yang tertinggi. Beberapa perusahaan terbuka menerima gaji dan tantiem jauh lebih fantastis dari direksi PTFI.
Misalnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang mencatat anggaran bonus dan tantiem direksi mencapai Rp465,35 miliar pada 2022. Apabila bonus dan tantiem dibagi ke 12 anggota direksi Bank Mandiri dengan nominal sama rata, maka bonus yang didapat masing-masing direksi diperkirakan mencapai Rp38,77 miliar.
Di samping itu, anggaran gaji dan tunjangan direksi Bank Mandiri adalah sebesar Rp236,85 miliar sepanjang 2022. Dengan kata lain, setiap direksi rata-rata menerima sekitar Rp1,64 miliar setiap bulannya atau Rp19,73 miliar per tahun.
Di sisi lain, PT Telkom Indonesia Tbk adalah satu satu perusahaan pelat merah yang juga secara jor-joran memberikan gaji jumbo kepada eksekutifnya. Dari total 9 orang direksinya, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi ini mengucurkan dana total gajinya per tahun mencapai Rp 401 miliar per tahun atau Rp 33,4 miliar dalam sebulan. Jika dikalkulasikan per orang maka gaji per tahunnya menembus Rp 44,6 miliar atau Rp 3,7 miliar untuk gaji per bulan setiap per individu direksi.
Sektor pertambangan lain yang memberikan gaji jumbo kepada direksinya adalah PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan yang bermain dalam bisnis batubara ini memiliki 12 orang direksi. Total pendapatan kotor (bruto salary) yang diberikan dalam setahun menembus 27 juta dolar AS atau Rp411,6 miliar. Jika dikonversi menjadi bulanan maka gaji yang diberikan secara total kepada para direksinya sebesar Rp34,3 miliar. Lalu untuk gaji per direksi, diasumsikan dalam setahun sebesar Rp34,3 miliar atau dalam sebulan sebesar Rp2 miliar.
Angka-angka ini tentu jauh lebih besar dari bonus dan tantiem yang diterima direksi PTFI.
KEYWORD :Toni Wenas Hoaks Rp70 Milia Presiden Direktur Freeport Indonesia