Rabu, 14/05/2025 13:34 WIB

Kemenag Bantah Hentikan Sepihak Katering Jemaah Haji

Juru bicara Kemenag, Anna Hasbie menyayangkan postingan yang ramai di media sosial tersebut. Menurut dia, tudingan ini bersifat fitnah dan tak berdasar.

Juru bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI membantah tudingan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Iskan Qolba Lubis, terkait penghentian katering jemaah haji.

Juru bicara Kemenag, Anna Hasbie menyayangkan postingan yang ramai di media sosial tersebut. Menurut dia, tudingan ini bersifat fitnah dan tak berdasar.

"Cuitan itu diposting di Tanah Haram, tapi isinya bernuansa fitnah," ungkap Anna dalam siaran pers di Jakarta pada Minggu (25/6).

Anna membenarkan bahwa pada 7 Zulhijah 1444 H ada penghentian sementara katering jemaah haji di Mekah. Penghentian sementara juga akan dilakukan pada 14 dan 15 Zulhijah 1444 H.

"Kebijakan penghentian sementara itu bukan diambil sepihak, tapi hasil kesepakatan dengan Komisi VIII DPR. Inilah yang saya sebut cuitan Pak Iskan bernuansa fitnah. Atau jangan-jangan Pak Iskan tidak tahu substansi kesepakatannya?" sebut Anna.

Dijelaskan Anna, masa tinggal jemaah haji Indonesia di Mekah rata-rata 25 hari. Dalam rentang itu, Kemenag dan DPR menyepakati bahwa selama di Mekah, jemaah haji Indonesia mendapat 66 kali makan yang terdistribusi dalam 22 hari.

Karena itu, ada tiga hari yang akan dihentikan sementara, yaitu pada 7, 14, dan 15 Zulhijah. Dalam rentang 8-13 Zulhijah, jemaah akan mendapat layanan katering di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).

Kemenag, lanjut Anna, bahkan telah menyosialisasikan kebijakan tersebut sejak jauh-jauh hari, tepatnya sejak 11 Juni 2023. Tujuannya, agar jemaah memahami lebih awal dan bisa mempersiapkan diri.

"Jika hari ini jemaah membeli makan itu karena mereka sudah memahami adanya info penghentian sementara layanan katering yang kami sosialisasikan," tegas Anna.

Penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut dikarenakan kondisi di Mekah sudah sangat padat. Jemaah dari seluruh dunia sudah berada di Mekah. Sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering.

"Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah," ungkap dia.

Anna menegaskan bahwa PPIH Arab Saudi sangat terbuka pada saran dan masukan. Namun, tidak semestinya hal itu bernuansa fitnah, apalagi disampaikan melalui media sosial.

KEYWORD :

Penghentian Katering Jemaah Haji Anna Hasbie Kementerian Agama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :