Jum'at, 10/05/2024 15:32 WIB

Mahasiswa dan Aktivis Bedah Buku Hitam Prabowo di Banjar Jawa Barat

Sejumlah Aktivis Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Aktivis Lingkungan, Pegiat Pemilu dan Demokrasi menggelar Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto; 

Bedah Buku Hitam Prabowo, Sejarah Kelam Reformasi 98. Istimewa.

Banjar  Jurnas.com - Sejumlah Aktivis Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Aktivis Lingkungan, Pegiat Pemilu dan Demokrasi menggelar Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto; Sejarah Kelam Reformasi 1998 pada Kamis (04/01/2024) di Kota Banjar, Jawa Barat.

Pengamat Politik dan Lingkungan Hidup Dede Supriadi mengatakan, generasi yang hidup di era Orde Baru merasakan dan melihat secara langsung peristiwa penembakan terhadap sejumlah aktivis mahasiswa.

Dia berharap peristiwa tersebut tidak terulangi lagi di era pasca Reformasi seperti saat ini. Di mana, tidak ada lagi pelanggaran HAM dan tragedi berdarah.

Selain itu fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, yakni terkait kelakukan jahat para oligarki yang berlindung dibalik kekuasaan rezim yang berkuasa.

"Kita harus sadar bahwa kelompok-kelompok pengusaha yang merusak lingkungan di Indonesia pada Pemilu 2024 nanti berdiri dibelakang Prabowo dan Gibran" jelas Dede.

Pegiat Pemilu dan Demokrasi Hasnu Ibrahim menjelaskan bahwa buku tersebut menceritakan soal peristiwa penculikan aktivis dan kerusahan Mei 1998.

"Keluarga korban hingga hari ini sedang mendesak pertanggungjawaban negara agar menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat ini," kata Hasnu.

Hasnu menyayangkan bahwa kasus pelanggaran HAM berat tersebut belum dapat dituntaskan. Bahkan, lanjut dia, rekomendasi Komisi III DPR RI untuk membentuk pengadilan ad hock pun belum terwujud.

Sementara itu, Aji Muhammad Iqbal menuturkan pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang adalah Milenial dan Gen Z. Maka dari itu, masyarakat harus cerdas dan rasional dalam memilih Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurutnya, Milenial dan Gen Z harus memeriksa rekam jejak dan rekam karya calon Presiden dan Wakil Presiden. Dia menilai bahwa masyarakat haru menolak adanya dinasti politik dan mengutuk upaya mengkebiri konstitusi demi melestarikan kekuasaan.

"Kita berharap pemilu 2024 berjalan secara demokratis, integritas dan martabat agar menjegal para politisi yang memiliki bekas hitam pada sejarah masalalunya," tutup Aji.

KEYWORD :

Buku Hitam Prabowo Capres Cawapres Pemilu 2024 Hak Asasi Manusia Pelanggaran HAM Berat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :