Jum'at, 17/05/2024 12:27 WIB

Presiden Jokowi Puji Dampak Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar

Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi dampak implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Vokasifest X Festival (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi dampak implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.

Hal ini disampaikan saat menghadiri gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Senin (11/12).

"Menurut saya penyiapan future talent dan future skill sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya seperti tadi disampaikan Mas Menteri, Global Talent Competitiveness Index naik sangat tinggi. Ini adalah sebuah hasil yang nyata," tutur Presiden Jokowi.

Dia mengatakan, pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, mampu memecahkan masalah, dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Transformasi pendidikan, menurutnya, perlu dilakukan dalam konteks perubahan dunia dan disrupsi teknologi yang sangat cepat.

"Kita harus berani dalam berinovasi, menemukan cara baru yang lebih efektif dalam mengembangkan talenta-talenta muda kita," ujar Jokowi.

Pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi, lanjut presiden, menjalankan peran yang penting untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan, serta meningkatkan akses bagi warga negara Indonesia untuk menikmati pendidikan yang lebih baik.

Karena itu, dia mengapresiasi program-program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) seperti Kampus Merdeka dan SMK Pusat Keunggulan, yang menjadi bagian penting dari peran tersebut.

"Mahasiswa yang belajar di luar kampus sudah mencapai 900 ribu orang, ini jumlah yang sangat banyak sekali," kata presiden.

Vokasifest x Festival Kampus Merdeka merupakan kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan Kemdikbudristek sebagai ajang diseminasi dampak transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam laporannya menyebut kebijakan MBKM menjadi salah satu langkah penting untuk memaksimalkan bonus demografi jelang Indonesia Emas 2045.

Nadiem juga menuturkan bahwa transformasi ini berangkat dari diskusinya dengan Presiden Joko Widodo empat tahun lalu, di mana Presiden mengungkapkan kegelisahannya terhadap sistem pendidikan yang terkesan kaku dan kurang terbuka.

"Saya masih ingat waktu saya pertama kali diangkat oleh Pak Presiden menjadi menteri, ada diskusi yang saya tidak akan pernah lupa seumur hidup. Inilah hasil kerja untuk benar-benar membuka sistem pendidikan kita," tutur Nadiem.

KEYWORD :

Jokowi Joko Widodo Merdeka Belajar Kebijakan MBKM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :