Jum'at, 17/05/2024 16:11 WIB

Beredar Pakta Integritas Pj Bupati Sorong untuk Menangkan Ganjar, KPK Langsung Cek

OTT KPK kepada Yan Piet Mosso berbarengan dengan beredarnya pakta integritas menangkan capres Ganjar Pranowo di Kabupaten Sorong

Pj Bupati Sorong, Yan Piet Mosso, tiba di Gedung Merah KPK Jakarta, Senin (13/10).

Jakarta, Jurnas.com- Berbarengan dengan kabar terjaringnya Penjabat (Pj) Bupati Sorong, Yan Piet Mosso dalam Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK), beredar juga pakta integritas yang mengharuskan Yan memenangkan capres Ganjar Pranowo di Kabupaten Sorong saat Pilpres 2024.

Dalam salinan pakta integritas yang beredar Senin malam (13/11/2023), tertera tanda tangan Yan Piet Mosso. Terdapat beberapa poin kesepakatan dalam pakta integritas tersebut salah satunya poin keempat yang isinya siap mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada Pilpres 2024, minimal sebesar 60 persen+1 untuk kemenangan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia di Kabupaten Sorong.  Yan sendiri telah tiba di Jakarta menjadi tahanan KPK.

"Selain menangkap beberapa penyelenggara negara, tim KPK juga mengamankan uang dalam bentuk rupiah," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (13/11/2023).

Ali mengatakan sejumlah uang dalam bentuk mata uang rupiah itu masih dikonfirmasi terhadap pejabat yang ditangkap KPK dalam OTT tersebut. "Jumlah bukti uang masih terus dikonfirmasi kembali kepada para terperiksa. Akan disampaikan perkembangannya," kata Ali.

Diketahui, KPK melakukan OTT di Sorong, Papua Barat Daya. KPK menyebut ada lima orang yang ditangkap dalam OTT tersebut, termasuk Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso.

Ketua KPK Firli Bahuri mengaku belum mengetahui apa saja yang kemudian diamankan anak buahnya pada OTT dan penggeledahan PJ Bupati Sorong.

"Saya tidak bisa mengatakan apakah itu disita (Pakta Integritas) oleh KPK atau tidak. Karena saya belum tahu," ujar Filri saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2023).

Firli lantas memerintahkan Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi, Rudi Setiawan untuk menerangkan barang bukti apa saja yang ditemukan tim penyidik saat penggeledahan di Sorong, Papua Barat Dayat, Minggu (12/11/2023) kemarin.

"Nanti Pak Deputi (Rudi) yang bisa melihat dari hasil penggeledahan penyitaan yang dilakukan penyidikan KPK atas  dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh PJ Bupati Sorong," tandasnya.

Sementara itu, Rudi menjawab tak lugas. Ia mengatakan, barang bukti ditemukan oleh pihaknya selama melakukan operasi tangkap tangan di Sorong dan Jakarta telah ditunjukkan saat gelar ekspos perkara, Senin (13/11/2023) malam.

"Kami tadi malam telah mengumpulkan semua barang bukti saat gelar ekspose tadi malam untuk menaikkan status hukum para tersangka," ujar Rudi menambah.

Sedangkan, usai konferensi penahan, Yan Piet Mosso memilih bungkam terkait temuan Pakta Integritas tersebut. "No comment, no comment," ujar dia yang langsung masuk ke dalam mobil tahanan KPK.

Sekjen Partai Gelora Mahfud Siddiq meminta Polri turun tangan menyelidiki kebenaran dari pakta integritas PJ Bupati Sorong Yan Piet Mosso untuk memenangkan calon presiden Ganjar Pranowo. Permintaan yang sama juga disampaikan Mahfud Siddiq untuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Karena ini perkara serius jika benar terjadi," ujar Mahfudz saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Sebab menurut Mahfud, perkara ini menjadi sangat serius mengingat Presiden Joko Widodo di hadapan Mendagri dan Pj kepala daerah sudah memberikan instruksi agar mereka bersikap netral.

Senada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menyebut, jika pakta integritas ini benar, maka yang terjadi selama ini pada pihak yang kerap mencibir Prabowo-Gibran berbuat curang, justru adalah pelaku sebenarnya.

"Jika memang valid, wah ini namanya maling teriak maling," jelas Grace, Selasa (14/11/2023).

KEYWORD :

Pakta Integritas Bupati Sorong Yan Piet Mosso Ganjar Pranowo Pilpres 2024 KPK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :