Jum'at, 17/05/2024 19:15 WIB

Hasto Berani Bertanggung Jawab, Pernah Dengar Informasi Pak Lurah Minta Jabatan Tiga Periode

Saya bertemu menteri tersebut, dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum partai, beberapa partai, yang menyuarakan itu [perpanjangan jabatan presiden 3 periode], saat itu dikatakan ya sebagai permintaan Pak Lurah. Kami mendengar itu.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pernah mendengar informasi bahwa `Pak Lurah` merupakan sosok yang meminta perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode.

Hasto melanjutkan, dia mendengar kabar tersebut langsung dari menteri yang memang mendorong jabatan tiga periode Presiden Jokowi. `Pak Lurah` sendiri merupakan panggilan yang kerap disematkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya bertemu menteri tersebut, dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum partai, beberapa partai, yang menyuarakan itu [perpanjangan jabatan presiden 3 periode], saat itu dikatakan ya sebagai permintaan Pak Lurah. Kami mendengar itu," ujar Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Pernyataan Hasto ini menguatkan keterangan yang sebelumnya disampaikan oleh Politikus PDIP, Adian Napitupulu. Sekjen Pena 98 itu membeberkan bahwa hubungan PDIP-Jokowi mulai merenggang pasca adanya permintaan perpanjangan jabatan presiden dari sejumlah pihak, termasuk menteri kabinet-nya.

Kembali ke Hasto. Dia mendapatkan informasi dari pihak yang bisa dipercaya, bahwa Pak Lurah merupakan orang yang memang ingin memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.

"Ini bisa di-cross check, saya pertanggungjawabkan secara politik hukum, dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, di hadapan rakyat Indonesia, bahwa itu ada. Ya melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDI Perjuangan," jelasnya.

Hasto menegaskan, PDIP langsung menolak gagasan perpanjangan jabatan itu. PDIP  tidak ingin mengkhianati konstitusi yang sudah mengatur jabatan presiden maksimal 2 periode.

"Sikap kami adalah konsisten di dalam menempatkan konstitusi sebagai rule of the game [aturan main] yang sangat fundamental, yang harus kita ikuti," katanya.

Sebelumnya, isu Jokowi meminta permintaan perpanjangan jabatan tiga periode disuarakan oleh politisi PDIP Adian Napitupulu. Menurutnya, Jokowi dan keluarganya mau khianati PDIP karena mereka menolak ide perpanjangan jantan presiden itu.

“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (25/10).

Meski demikian, Ketua PDIP Puan Maharani sempat membantah Jokowi pernah menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meminta dukungan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Enggak, enggak pernah setahu saya. Enggak pernah beliau (Jokowi) meminta untuk perpanjangan 3 periode," ujar Puan di Gedung HighEnd, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).

Meski demikian, kini kolega Puan, Hasto kembali seakan membenarkan isu Jokowi meminta dukungan perpanjangan jabatan presiden menjadi 3 periode kepada PDIP.

Sementara itu, dalam pidato kenegaraannya, Jokowi sempat menyinggung persoalan dirinya yang kerap dipanggil Pak Lurah. Dia menyatakan politisi dan partai yang masih belum mengumumkan capres dan cawapres lantaran belum mendapatkan arahan dari ‘Pak Lurah’.

“Saya sempat mikir. Siapa ‘Pak Lurah’ ini. Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah itu ternyata Saya. Ya, saya jawab saja, saya bukan lurah. Saya Presiden Republik Indonesia,” ujarnya dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD 2023, Rabu (16/8).

KEYWORD :

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jokowi tiga periode Pak Lurah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :