Sidang lanjutan kasus pengadaan menara BTS 4G Kominfo. (Foto: Jurnas/Ira).
Jakarta, Jurnas.com- Sidang lanjutan kasus pengadaan menara BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika atau korupsi BTS Kominfo Kembali dilanjutkan pada Jumat (13/10/2023) pagi di Pengadilan Tipikir, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dalam sidang kali ini beberapa saksi dihadirkan dua saksi dan tiga tenaga ahli yang diminta dihadirkan oleh Kuasa Hukum Anang Achmad Latif, Johnny G. Plate, dan Yohan Suryanto. Seluruh saksi dihadirkan dalam sidang ini.
Disampaikan tim kuasa hukum mantan Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif, Aldres Napitupulu, bahwa proyek pengadaan infrastruktur BTS 4G hingga saat ini tidak ada yang mangkrak. Seluruhnya tetap berjalan sesuai perencanaan. Seluruh proyek tersebut sampai saat ini masih berjalan dan menjadi proyek strategis nasional.
"Proyek ini tidak mangkrak dan tidak berhenti sama sekali, atau barangnya jadi candi atau gimanalah. Karena proyek ini masih berlanjut, dan dapat dimanfaatkan, dapat berguna dalam melayani masyarakat," kata Aldres di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (13/10).
Ditambahkan Aldres, pihaknya tak menampik, proses administrasi pengerjaan proyek tersebut belum selesai. Namun, sebagian besar proyek yang terpasang berfungsi dengan normal dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Sekalipun proses administrasinya belum selesai sampai ke berita acara serah terima. Tapi secara fungsi, berdasarkan keterangan Direktur Infrastrukrtur semua berfungsi dan melayani," jelas Aldres.
Dikatakan lagi, sebanyak 88 proyek BTS 4G yang belum terbangun sudah dikeluarkan dari kontrak. Karena itu, ia meyakini dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap kliennya tak sepenuhnya benar.
"Sebanyak 88 proyek titik BTS yang tidak jadi dari 4.200 itu sudah dikeluarkan dari kontrak dan tidak dibayar juga oleh BAKTI. Karena kontraknya dibatalkan untuk 88 proyek BTS, bahkan sebelum penyidikan perkara ini dimulai," tandas Aldres.
KEYWORD :
BTS 4G Sidang Pengadilan Tipikor Anang Latif Johnny G Plate