
Donald Trump
Florida – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson mengungkapkan serangan 70 rudal AS ke Suriah pada Jumat (7/4) pagi selain demi kepentingan keamanan nasional AS, juga merupakan sinyal bagi negara-negara lain, seperti China dan Korea Utara. Melalui Tillerson Trump ingin menyampaikan tidak takut mengambil langkah-langkah militer sepihak.
“Ini jelas menunjukkan Presiden AS bersedia untuk mengambil tindakan tegas, ketika ia (Trump) terpanggil untuk itu,” ungkap Tillerson, sebagaimana dilansir pada Chicago Tribune.
Tillerson menambahkan apa yang telah dilakukan militer AS ke Suriah sebagai bagian langkah keamanan nasional, untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak atas penggunaan senjata kimia yang dikembangkan oleh negara-negara di luar Amerika. Juga tindak lanjut atas dugaan adanya serangan gas kimia yang menimpa warga Suriah pada selasa (4/4) lalu.
Dalam hal ini Presiden Suriah, Bashar al-Assad dituding AS telah melancarkan senjata kimia yang menewaskan puluhan warga sipil. Tindakan itu, kata Trump, sebagai tindakan brutal yang harus dihentikan demi perdamaian internasional.
“Dia (Assad) menggunakan senjata saraf yang bisa membunuh wanita dan anak-anak. Banyak bayi yang dibunuh secara kejam atas serangan tersebut. Untuk itu saya memerintahkan militer untuk menyerang pangkalan udara di Suriah, lokasi serangan kimia diluncurkan,” ujar Trump.
Meski serangan AS menimbulkan banyak pertanyaan dari segi legalitas hukum, Menlu AS berkilah tindakan itu bukanlah aksi kesengajaan untuk menyerang Suriah dan memicu peperangan antar negara. Melainkan demi menghentikan penyebaran dan penyalahgunaan senjata kimia semata.
Kurang Terkenal 15 Hari Lalu di Amerika, Cawapres Tim Walz Bertekad Menangkan Pilpres AS Bersama Harris
Serangan Suriah Amerika China Korut Assad Trump