Senin, 29/04/2024 00:50 WIB

Internasional

Hillary Clinton Nyesal Dulu Tak Tindak Tegas Suriah

Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, mendukung langkah pemerintah AS menyerang pangkalan udara Suriah di Horm.

Hillary Clinton (Foto: Reuters)

New York - Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, mendukung langkah pemerintah AS menyerang pangkalan udara Suriah di Horm. Serangan tersebut disebut-sebut sebagai respon atas dugaan peggunaan senjata kimia mematikan di kota Khan Seikhoun

Melalui wawancara pertamanya sejak kekalahan menjadi presiden AS oleh rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump,  Hillary menyambut positif langkah pemerintah dalam menyerang Suriah

Sempat ditanya apakah ia menyesal tidak mengambil sikap lebih keras terhadap Suriah saat menjabat sebagai sekretaris negara di bawah Presiden Barack Obama. Hillary mengatakan sangat menyesal. Saya seharunsya mengambil tindakan yang lebih agresif terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Saya pikir kita seharusnya lebih getol untuk menghadapi Assad," kata Clinton dalam wawancara, yang dilakukan oleh kolumnis New York Times Nicholas Kristof, dilansir Reuters

"Saya benar-benar percaya kita harus memiliki dan masih harus mengambil bidang udara dan mencegah dia bisa menggunakannya untuk mengebom orang yang tidak bersalah dan menjatuhkan gas sarin pada mereka."

Clinton mengaju telah mendorong zona larangan terbang di Suriah sebelum meninggalkan kursi pemerintahan. Namun, sayangnya usulan itu tolak Presiden Barack Obama.

Wawancara Hillary berselang dua hari setelah serangan yang diduga gas beracun di Suriah yang menewaskan sedikitnya 70 orang warga sipil, yang didominasi oleh anak-anak kecil.

Pemerintah AS percaya serangan di Suriah, pada Selasa (4/4) menggunakan sarin (senjata kimia yang mematikan). Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menuduh angkatan bersenjata Assad paling terburu di Suriah dalam lebih dari empat tahun.

Trump mengatakan pada  Kamis (6/4) bahwa "sesuatu terjadi" dengan Assad setelah serangan itu, sebagai Pentagon dan Gedung Putih mempelajari opsi militer yang akan dilakukan.

 

KEYWORD :

Amerika Serikat Hillary Clinton Suriah Rudal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :