Jum'at, 17/05/2024 13:51 WIB

PDPKS-Aspekpir Kenalkan UKMK Berbasis Sawit di Sulawesi Tenggara

FGD tidak selesai di tempat acara saja, tetapi dapat menghasilkan rencana aksi yang dapat dilaksanakan oleh peserta nantinya.

Focus Group Discussion (FGD) tentang UKMK Sawit. Foto: dok. jurnas

KENDARI, Jurnas.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) berkolaborasi kenalkan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) berbasis kelapa sawit di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan dilakukan melaui Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada 24-26 September 2023. Menghadirkan petani kelapa sawit plasma yang tergabung ke dalam kelembagaan sawit baik Kelompok Tani maupun Koperasi Petani Kelapa Sawit dari empat kabupateb penghasil sawit di Sultra yakni Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe, dan Kolaka Timur.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk terus mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit dan dalam rangka menghadapai kampanye-kampanye negatif terhadap sawit,” kata Kepala Divisi KUKM BPDPKS Helmi Muhansyah, Senin (25/9/2023).

Dia menjelaskan kinerja sektor kelapa sawit pada bulan Agustus 2023 berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik pada tanggal 15 September 2023 menyebutkan  nilai ekspor kelapa sawit (HS 1511) mencapai USD 2.40 Miliar Dolar atau setara dengan Rp36,9 triliun dengan kurs 15.400 per USD.

Lulusan Institut Pertanian Bogor itu mengutip pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI pada 16 Agustus 2023 yang menyampaikan hilirisasi tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non mineral seperti sawit dengan mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, bermitra dengan petani sehingga manfaat terasa langsung bagi Masyarakat.

Dia  mengharapkan, FGD tidak selesai di tempat acara saja, tetapi dapat menghasilkan rencana aksi yang dapat dilaksanakan oleh peserta nantinya. “Oleh karena itu, melaui FGD UKMK Sawitku Hebat ini, diharapkan dapat menghasilkan aksi nyata dalam membangun UKMK pekebun sawit,” katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Drs. Asrun Lio M. hum, PhD mengatakan potensi pengembangan kelapa sawit memiliki peluang yang sangat besar karena didukung oleh adanya potensi sumber daya alam dan respon masyarakat yang sangat baik terhadap pengembangan kelapa sawit.

Dia menjelaskan telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam upaya pengembangan kelapa sawit mulai dari pelaksanaan PIR Bun, PIR Trans, kredit koperasi primer anggota, program revitalisasi perkebunan hingga saat ini melalui BPDPKS.

Di sisi lain, selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Daerah Provinsi Sultra sudah memberikan bantuan benih sebanyak 160 ribu batang untuk 1.000 hektare sawit.

Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono menjelaskan, program ini bertujuan untuk mendorong kemampuan masyarakat, khususnya petani kelapa sawit anggota Aspekpir dalam mengembangkan sektor hilir kelapa sawit dan pemanfaatan limbahnya sehingga mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.

“Sawit dan produk turunannya adalah komoditas tanaman perdagangan terpenting bagi Indonesia  sehingga perlu meningkatkan dukungan masyarakat yang lebih luas terhadap keberadaan dan manfaat sawit bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui FGD ini,” katanya. 

“Kami sangat senang dengan kehadiran BPDPKS dan Aspekpir Indonesia di Sulawesi Tenggara,” kata Ketua DPD I Aspekpir Sulawesi Tenggara Achmad AS.

KEYWORD :

UKMK Sawit FGD Sawit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :