Minggu, 19/05/2024 12:57 WIB

Pola Pikir Egois Ortu Penyebab Anak Rawan Stunting

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyebut masih banyak orang tua yang mmemilih melahirkan dalam jarak waktu berdekatan

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (Foto: Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Ada berbagai faktor penyebab stunting yang masih menghantui Indonesia saat ini. Salah satunya, pola pikir egois orang tua yang berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyebut masih banyak orang tua yang mmemilih melahirkan dalam jarak waktu berdekatan, dengan alasan tidak terlalu lama repot mengurus bayi.

Pola pikir ini, menurut Hasto, berbahaya baik bagi bayi maupun janin yang berada di dalam rahim. Pasalnya, mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI) ibu.

"Anak yang jaraknya terlalu dekat itu yang stres itu dua, bayi yang di luar stres karena puting ibunya disedot ternyata asinya tidak produktif, karena bayi di dalam ini di plasenta menghasilkan hormon estrogen progesteron," terang Hasto saat berdialog dengan Forta Bangga Kencana pada Jumat (22/9) lalu.

Hasto melanjutkan, hormon estrogen progesteron menyebabkan produksi ASI berkurang. Akibatnya, bayi yang sedang menyusu tidak bahagia karena ASI-nya semakin sedikit, dan terhenti sebelum waktu penyapihan.

"Kenapa bayi di dalam ikut tersisa? Karena ketika puting ibunya disedot oleh bayi, otaknya mengeluarkan hormon oksitosin dan prolaktin. Hormon itu membuat kontraksi rahimnya," sambung Hasto.

Kontraksi rahim membuat janin tersiksa karena tali pusarnya terjepit, pembuluh darah tidak lancar, serta aliran makanan dan oksigen tidak lancar.

"Belum lagi ketika bayinya sudah lahir cemburunya luar biasa. Stres anaknya yang di luar," ujar Hasto.

Oleh karena itu, Hasto menyarankan agar pasangan muda memiliki pemahaman yang baik upaya mencegah stunting sejak dini, serta memberikan pemenuhan gizi anak, termasuk menyadari kebutuhan protein yang penting dalam tumbuh kembang anak.

KEYWORD :

Pola Pikir Egois Stunting BKKBN Hasto Wardoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :