Hunian Premier Promenade berkonsep ruang hijau. Foto: dok. jurnas.com
JAKARTA, Jurnas.com – Isu polusi udara sempat menerpa Ibu Kota DKI Jakarta yang dinilai sebagai Ibu Kota paling beracun di dunia, menurut data dari QAir. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menanggulangi polusi udara adalah dengan memperluas ruang terbuka hijau. Faktanya, kualitas udara yang jelek merupakan silent killer bagi umat manusia.
Perusahaan pengembang perumahan, Premier Qualitas Indonesia (PQI), menangkap peluang dengan membuat proyek perumahan berkonsep ruang terbuka hijau bernama Premier Promenade.
“Hunian berkonsep hijau dan berkualitas premium, memiliki ruang terbuka hijau, taman- taman yang asri dan bangunan berkualitas premium,” kata David Partono, Presiden Direktur PT Premier Qualitas Indonesia melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya, Premier Promenade didesain sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat di sekitar kota Jakarta yang sedang mengahadapi masalah polusi udara yang tak sehat. Luas lahannya sekitar 19 hektare. “Lebih dari 50 persen dari total luas lahannya untuk fasilitas bersama, termasuk ruang terbuka hijau dan taman-taman yang asri. Sehingga penghuninya mendapatkan kualitas udara dan kualitas hidup yang jauh lebih baik,” kata David.
Aksesibilitas hunian tersebut diklaim sangat mudah karena berlokasi di daerah Sawangan yang jaraknya hanya sekitar 1 kilometer dari tol Depok-Jakarta.
Juga memiliki fasilitas mulai dari green spine sepanjang kurang lebih 200 m, taman-taman dan ruang terbuka hijau yang luas, dan ruang olahraga terbuka. Ada club house juga dengan fasilitas lengkap. Dan terpenting adalah sudah dapat dihuni pada awal tahun 2024,” kata Benoit Giroux, Proyek Direktur Premier Promenade.
“Harapannya Premier Promenade menjadi jawaban untuk masyarakat urban di Jakarta dan sekitarnya yang mendambakan pulang ke rumah yang hijau dan asri setelah seharian menghadapi hiruk-pikuk kota Jakarta yang berdebu dan polusi,” sambung David.
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Hunian hijau Polusi udara Kualitas udara buruk
