
Dua F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara AS beroperasi dengan kapal perusak berpeluru kendali USS Nitze (DDG 94) di Laut Merah. (Al Arabiya/Berkas Foto)
JAKARTA, Jurnas.com - Rusia mengatakan, keputusan Denmark dan Belanda untuk menyumbangkan jet tempur F-16 pertama ke Ukraina hanya akan meningkatkan konflik, sementara Ukraina mengatakan jet akan membantu mengakhiri invasi Moskow.
Denmark dan Belanda pada Minggu (20/8) mengumumkan akan memasok F-16 ke Ukraina, dengan enam unit pertama akan dikirim sekitar Tahun Baru. Washington menyetujui pengiriman jet buatan AS minggu lalu.
"Fakta bahwa Denmark sekarang telah memutuskan untuk menyumbangkan 19 pesawat F-16 ke Ukraina mengarah pada eskalasi konflik," kata Duta besar Rusia, Vladimir Barbin dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Ritzau.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
"Dengan bersembunyi di balik premis bahwa Ukraina sendiri harus menentukan kondisi perdamaian, Denmark berusaha dengan tindakan dan kata-katanya untuk meninggalkan Ukraina tanpa pilihan lain selain melanjutkan konfrontasi militer dengan Rusia," katanya.
Kyiv mengatakan jet itu penting untuk keberhasilan upayanya untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayahnya dalam serangan balasan yang berjalan lambat sejak diluncurkan pada awal Juni, karena akan mencegah jet tempur Rusia menyerang pasukan yang bergerak maju.
"Keunggulan di udara adalah kunci keberhasilan di darat," kata Juru Bicara Angkatan Udara Yuriy Ihnat seperti dikutip media Ukraina.
Menteri Pertahanan Denmark Jakob Ellemann-Jensen mengatakan Ukraina hanya dapat menggunakan F-16 yang disumbangkan di dalam wilayahnya sendiri.
"Kami menyumbangkan senjata dengan syarat digunakan untuk mengusir musuh dari wilayah Ukraina. Dan tidak lebih dari itu," kata Ellemann-Jensen, Senin.
"Itu syaratnya, mau itu tank, pesawat tempur atau yang lainnya," ujar dia.
Denmark akan mengirimkan total 19 jet. Belanda memiliki 42 unit F-16 tetapi belum memutuskan apakah semuanya akan disumbangkan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyebut keputusan itu sebagai "perjanjian terobosan".
Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov mengatakan pada Sabtu bahwa pilot Ukraina telah memulai pelatihan, tetapi akan memakan waktu setidaknya enam bulan dan mungkin lebih lama untuk melatih insinyur dan mekanik.
Sumber: Al Arabiya
KEYWORD :Perang Rusia Ukraina Jet Tempur F-16 Amerika Serikat Denmark Belanda