Jum'at, 17/05/2024 15:42 WIB

Gas Melon Langka di Daerah, DPR Minta Jokowi Turun Tangan Tegur Erick Thohir

Presiden harus tegur Erick Thohir agar fokus menyelesaikan masalah kelangkaan gas melon ini. Ingatkan Erick jangan terlalu asik mengurus sepak bola dan polemik rumput JIS sehingga tugas utama sebagai Menteri BUMN terbengkalai. Akibatnya masyarakat susah mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto dok. Humas Kementerian BUMN/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta Presiden Joko Widodo menegur Menteri BUMN Erick Thohir atas kelangkaan gas LPG 3 kilogram alias gas melon di beberapa daerah.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menegaskan, Presiden Jokowi harus turun tangan karena masalah ini mulai meresahkan masyarakat.

"Presiden harus tegur Erick Thohir agar fokus menyelesaikan masalah kelangkaan gas melon ini. Ingatkan Erick jangan terlalu asik mengurus sepak bola dan polemik rumput JIS sehingga tugas utama sebagai Menteri BUMN terbengkalai. Akibatnya masyarakat susah mendapatkan kebutuhan sehari-hari," kata Mulyanto kepada wartawan, Rabu (26/7).

Mulyanto menyebutkan, Presiden jangan buang badan terhadap masalah ini. Presiden pemegang tongkat komando tertinggi di struktur pemerintahan sehingga dapat memanggil menteri yang bersangkutan dan segera tugaskan untuk menyelesaikan masalah distribusi gas melon 3 kilogram ini.

"Jangan terkesan melempar tanggung-jawab kepada bawahan," ujar Legislator Dapil Banten III ini.

Mulyanto mendesak Pemerintah segera menata pengelolaan gas LPG 3 kilogram ini. Jangan terus-menerus menyusahkan masyarakat.

"Di tengah harga gas LPG dunia yang terus merosot hampir setengahnya sejak puncaknya di awal tahun 2022, harusnya harga LPG di Indonesia juga sudah ikut turun. Tetapi yang terjadi di kita justru sebaliknya, terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram dan harganya juga melejit," sesal Mulyanto.

Dia mengaku mendapat laporan terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram di berbagai daerah seperti Balikpapan, Makasar, Banyuwangi, sumbar, dll.

Mulyanto menambahkan memang ada penumbuhan demand pasca pandemi Covid-19.  Namun diperkirakan over kuota tersebut tidak lebih dari 2,7 persen atau kekurangan sebesar 0.3 juta ton LPG 3 kg.

“Artinya over kuota tidak banyak dan uang subsidi lebih. Semestinya gas LPG 3 kilogram tidak langka dan bahkan turun harga,” tegasnya.

Di sisi lain Mulyanto menambahkan, dari hasil prognosa Pertamina, biaya subsidi LPG 3 kilogram tahun 2023 (dengan memperhitungkan biaya over kuota) dapat dihemat sebesar Rp 32.4, karena penurunan harga LPG dunia tersebut.

Sebagai informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal kelangkaan LPG 3 kg alias gas melon di beberapa daerah. Aduan kelangkaan ini juga diterima Jokowi saat kunjungan kerja ke Kabupaten Malang Senin (24/7).

Menurutnya, gas yang harganya disubsidi pemerintah itu memang diperebutkan. Karena itu, ia mengingatkan gas melon hanya diperuntukkan bagi warga miskin.

“Jadi mengenai kelangkaan, nanti biar Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) yang jawab karena itu menyangkut Pertamina, di bawah beliau. Tanyakan," imbuhnya.

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII PKS Mulyanto gas subsidi Menteri BUMN Erick Thohir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :