Jum'at, 17/05/2024 19:13 WIB

PBB Sebut 735 Juta Orang Kelaparan pada Tahun 2022

Kenaikan ini juga mengancam kemajuan tujuan global untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2030.

Gedung markas besar PBB difoto dengan logo PBB di wilayah Manhattan, New York City, New York, AS, 1 Maret 2022. (Foto: Reuters/Carlo Allegri)

JAKARTA, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB) mengatakan, sekitar 735 juta orang di seluruh dunia menghadapi kelaparan kronis pada tahun 2022. Angka ini jauh lebih tinggi daripada sebelum pandemi COVID-19.

Kenaikan ini mengancam kemajuan tujuan global untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2030.

PBB dalam laporan tahunan State of Food Security and Nutrition in the World (SOFI) mengatakan, tren kenaikan multitahun dalam tingkat kelaparan mendatar tahun lalu karena banyak negara pulih secara ekonomi dari pandemi, tetapi perang di Ukraina dan tekanannya pada harga pangan dan energi mengimbangi sebagian dari kenaikan tersebut.

Hasilnya adalah diperkirakan 122 juta lebih banyak orang kelaparan pada 2022 dibandingkan pada 2019 dan dunia jauh dari jalur untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk mengakhiri kelaparan pada 2030, kata laporan itu.

Sebaliknya, laporan tersebut memproyeksikan bahwa 600 juta orang akan kekurangan gizi pada tahun 2030.

"Kami melihat kelaparan stabil pada tingkat tinggi, yang merupakan berita buruk," kata Maximo Torero Cullen, kepala ekonom Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Pendorong utama kelaparan global dalam beberapa tahun terakhir adalah gangguan mata pencaharian yang didorong oleh konflik, iklim ekstrem yang mengancam produksi pertanian, dan kesulitan ekonomi yang diperburuk oleh pandemi.

Beberapa bagian dunia telah mengalami penurunan kelaparan, termasuk Amerika Selatan dan sebagian besar wilayah di Asia. Tapi di Karibia, Asia Barat, dan Afrika, kelaparan meningkat.

Untuk mengubah tren, negara-negara harus memasangkan bantuan kemanusiaan dengan memperkuat rantai pasokan pangan lokal, kata Kevin Mugenya, direktur sistem pangan untuk Mercy Corps, sebuah kelompok bantuan internasional, dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

"Negara-negara perlu memiliki solusi lokal," katanya.

Laporan tersebut disusun oleh Dana Internasional PBB untuk Pembangunan Pertanian, Dana Anak, Organisasi Kesehatan Dunia, Program Pangan Dunia, dan FAO.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Kelaparan Kronis Kelaparan Ekstrem Angka Kelapran Naik PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :