
Drone Lancet kamikaze Rusia (Foto: Sputnik)
JAKARTA, Jurnas.com - Drone Lancet kamikaze Rusia telah menjadi duri utama di sisi pasukan garis depan Ukraina, dan Kiev membutuhkan persenjataan Barat yang lebih canggih untuk mengatasi ancaman ini.
Demikian dilaporkan Daily Telegraph pada Sabtu (1/7) mengutip Penasihat Menteri Pertahanan Ukraina, Yury Sak.
Sak mengatakan, intelijen Kiev percaya Rusia telah mulai berinvestasi lebih banyak dalam produksi drone ini. "Untuk memahami mengapa mereka menjadi perhatian kami, apa pun yang mampu merusak peralatan kami atau menimbulkan risiko bagi pasukan kami menjadi perhatian kami," ujarnya.
"Tanpa memberikan pujian kepada Rusia, itu bukan perangkat yang buruk," sambungnya.
Lancet Rusia, yang membawa hingga 3kg bahan peledak, terbang di ketinggian rendah untuk menghindari deteksi, sangat bermanuver, dan dapat berkeliaran di udara sampai targetnya terbuka.
Ukraina Ditekan Negara Lain untuk Hapus Daftar Perusahaan Asal Suku Cadang Senjata Rusia
Faktor-faktor ini menjadikan mereka ancaman besar bagi artileri Ukraina, terutama karena Kiev enggan menggunakan rudal pertahanan udara pada pesawat yang relatif murah ini, kata laporan itu.
Sak mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Barat dapat membantu Ukraina melawan UAV ini dengan mengirimkan sistem pertahanan udara tambahan, khususnya Gepard buatan Jerman, yang dipersenjatai dengan senjata anti-pesawat.
"Mereka bergerak, mereka dapat bergerak dengan cepat dan mereka memiliki radar yang bagus yang dapat diintegrasikan ke dalam jalur tersebut," katanya.
Jerman telah mengirim 34 Gepard ke Ukraina, dengan 18 lainnya sedang dalam perjalanan. Secara total, menurut pejabat Jerman, Berlin berencana untuk memasok Kiev dengan 45 Gepard pada akhir 2023.
Sak juga mengatakan Lancet dapat dinetralkan melalui tindakan peperangan elektronik. “Peralatan jamming modern adalah aspek yang sangat penting dari kemampuan anti-drone kami,” katanya. “Tapi kami sangat kekurangan dan mencari sekutu kami, dan mudah-mudahan suatu hari kami akan memiliki lebih banyak.”
Dalam wawancara bulan April dengan The Economist, Anton Gerashchenko, seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, menggambarkan Lancet sebagai "drone paling berbahaya bagi kami dan sangat berguna untuk menghancurkan artileri."
Dalam beberapa minggu terakhir, militer Rusia dalam banyak kesempatan melaporkan keberhasilan penggunaan UAV jenis ini, yang telah digunakan untuk menghancurkan tim mortir, artileri self-propelled, tank, dan kendaraan berat lainnya.
Sumber: Russia Today
KEYWORD :Drone Kamikaze Rusia Perang Rusia Ukraina Lancet Rusia