
Mantan bos Audi, Rupert Stadler (Foto: AFP)
Munich, Jurnas.com - Mantan CEO Audi, Rupert Stadler terancam dijatuhi hukuman atas skandal `dieselgate`. Dia akan menjadi mantan eksekutif tertinggi yang dihukum atas kontroversi kecurangan emisi yang mengguncang industri mobil.
Dikutip dari AFP pada Selasa (27/6), Rupert mengakui perannya dalam kasus tersebut. Tapi sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, dia bisa menghindari hukuman penjara dan menghadapi denda besar dan hukuman percobaan.
Pria 60 tahun itu mengakui bahwa dia mengizinkan kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat lunak manipulatif untuk tetap dijual, bahkan setelah mengetahui penipuan tersebut.
Raksasa mobil Jerman Volkswagen jatuh ke dalam krisis setelah mengakui bahwa mereka memasang perangkat lunak di 11 juta kendaraan diesel di seluruh dunia, yang membuat mobil tampak kurang berpolusi di laboratorium pengujian.
Sepanjang persidangannya, yang dimulai pada 2020, Stadler membantah melakukan kesalahan. Tapi bulan lalu di pengadilan distrik Munich, pengacaranya mengatakan bahwa Stadler lalai.
Tim pembelanya sebelumnya mengatakan bahwa di bawah kesepakatan pembelaan, dia akan menghadapi hukuman percobaan hingga dua tahun, dan akan membayar 1,1 juta euro.
Volkswagen selalu bersikeras bahwa tipu daya diesel adalah pekerjaan segelintir karyawan tingkat rendah yang bertindak tanpa sepengetahuan atasan mereka. Stadler sendiri tidak dituduh menghasut penipuan tersebut.
Audi Skandal Diesel Gate Penipuan Emisi