Jum'at, 19/04/2024 09:37 WIB

Begini Strategi KemenkopUKM Cetak 1 Juta Wirausaha Baru

Begini Strategi KemenkopUKM Cetak 1 Juta Wirausaha Baru

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki. (Foto KemenkopUKM)

Jakarta, Jurnas.com - Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen mewujudkan target rasio kewirausahaan 3,95% dan menciptakan satu juta wirausaha baru hingga 2024.

Guna mencapai target tersebut, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Adapun pemerintah pusat memiliki tanggung jawab untuk mencetak 600.000 wirausaha baru, sedangkan 400.000 sisanya menjadi tugas bagi pemerintah daerah.

"Hingga akhir 2022, kami sudah mencetak 392.847 wirausaha baru lewat berbagai strategi yang dirancang oleh KemenKopUKM, mulai dari program inkubasi usaha, digitalisasi KUMKM, konsultasi bisnis dan pendampingan, kegiatan pengembangan kewirausahaan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), hingga pendataan lengkap di masing-masing daerah," terang Teten di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Sepanjang 2022 KemenKopUKM telah melakukan 36 kegiatan pengembangan kewirausahaan, baik yang dilakukan untuk calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan. Dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut, KemenKopUKM berhasil melakukan pendampingan kepada 36.821 wirausaha, dengan rincian sebanyak 17.790 merupakan calon wirausaha, 16.144 wirausaha pemula, dan 2.887 wirausaha mapan.

“Untuk pengembangan kewirausahaan tahun ini, kami akan mengagendakan berbagai kegiatan untuk mengulang sukses di tahun 2022, dengan beragam inovasi yang kami harapkan dapat lebih banyak menghasilkan wirausaha baru yang berkualitas,” tuturnya.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah menambahkan, pada tahun ini pihaknya telah mengagendakan inkubasi usaha bagi 100-120 startup yang dilakukan di delapan lembaga inkubator.

Kedelapan lembaga inkubator tersebut adalah Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB, INBIS-Universitas Syiah Kuala, Badan Pengembangan Riset Inovasi Universitas Sumatera Utara (USU). Kemudian, Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Institut Teknologi Indonesia (PI2B-ITI), Lembaga Inkubator Bisnis Bali, LPPM UNNES, STIA-LAN Bandung, Lembaga Inkubator Universitas Trilogi.

"Kenapa ada banyak kampus yang dilibatkan? Karena kami berharap hasil penelitian bisa dikomersilkan. Ide pendirian startup ini juga bisa datang dari hasil riset. Kami sudah melakukan studi banding ke Melbourne, Australia," ucapnya.

Azizah menyebut, pada tahun ini KemenKopUKM sudah melakukan inkubasi di Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Institut Teknologi Indonesia (PI2B-ITI). Selanjutnya, inkubasi kedua akan dilakukan di Badan Pengembangan Riset Inovasi USU, yang juga bertepatan dengan diselenggarakannya Entrepreneur Hub, dengan tema Wirausaha Baru Tercipta Pengrajin Berdaya pada 16-17 Mei 2023.

Inkubasi di USU tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Mulai dari menyeleksi para peserta inkubator, melakukan booth camp selama tiga hari, coaching clinic sebanyak 7 kali, dan terakhir adalah demo day.

 

KEYWORD :

KemenkopUKM 1 juta wirausaha Lembaga Inkubator




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :