![Kepala BNPT mengatakan, sejauh ini diketahui mereka yang dideportasi oleh otoritas pemerintah Turki ada sebanyak 75 WNI.](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2017/2017-04-05/db6d268dd2283a22fde5ee176622f3a0_1.jpg)
Topi tentara yang menjadi korban pertempuran ISIS dan Irak
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH bersama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menemui 75 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Turki. Mereka terindikasi dalam kelompok radikal Islamic State of Iraq Syriah (ISIS).
Pertemuan berlangsung di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kemensos, Cipayung, Jakarta, Senin (6/2/2017) petang kemarin. “Ada sebanyak 75 orang, 41 orang dewasa dan 34 diantaranya tergolong masih anak-anak yang dibawa oleh orangtuanya kesana (Suriah). Diantaranya ada yang sudah tinggal selama 11 bulan, bahkan ada yang 1 tahun," kata Kepala BNPT Suhardi Alius di kantor perwailan BNPT di salah satu Gedung Kementerian, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Lebih lanjut Kepala BNPT mengatakan, sejauh ini diketahui mereka yang dideportasi oleh otoritas pemerintah Turki ada sebanyak 75 WNI. serta otoritas pemerintah Singapura sebanyak 2 WNI dan satu WNI berasal dideportasi oleh Pemerintah Jepang. "Saat itu mereka masih di Turki, belum berada di Suriah. Karena oleh pemerintah (setempat) kita tidak boleh masuk ke sana (Suriah),” ujarnya. Untuk selanjutnya, kata Suhardi, akan mendalami lebih lanjut mengenai alasan para WNI tersebut yang berkeinginan untuk masuk ke Suriah, apalagi negara tersebut sampai saat ini masih dilanda konflik,. Yang pasti menurutnya, kepindahan tersebut lebih karena masalah ideologi yang mereka anut.Menteri Ketenagakerjaan Indonesia dan Turki Tegaskan Komitmen Kerja Sama Ketenagakerjaan
BNPT ISIS Turki