
Bendera Iran melambai di depan markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria pada 23 Mei 2021. (Foto: Reuters/Leonhard Foeger)
JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintah Iran dan Suriah mengutuk Amerika Serikat (AS) atas serangan di tanah Suriah yang dilaporkan menewaskan 19 orang, yang menurut Washington dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak terhadap pasukan AS.
Kementerian Luar Negeri Iran dan Suriah pada Sabtu malam mengecam serangan udara AS yang menargetkan wilayah strategis Deir ez-Zor yang berbatasan dengan Irak.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani mengatakan serangan "teroris" oleh AS mengenai sasaran sipil dan merupakan pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Suriah.
"AS mengklaim bahwa ia hadir di Suriah untuk melawan Daesh (ISIL) yang memiliki peran besar dalam menciptakan hanyalah alasan untuk melanjutkan pendudukannya dan menjarah kekayaan nasional Suriah, termasuk sumber daya energi dan gandumnya," katanya.
Kanani juga mengatakan Iran hanya memiliki penasihat militer di Suriah atas permintaan pemerintahnya, menolak klaim AS dan Israel bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memiliki kehadiran militer yang cukup besar di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengkritik serangan "brutal" yang katanya menewaskan beberapa orang dan merupakan pelanggaran terhadap integritas teritorialnya. Ia menambahkan bahwa serangan itu merupakan kelanjutan dari serangan Israel dan bersumpah untuk mengakhiri pendudukan AS.
AS mengatakan penggerebekannya terhadap apa yang diklaimnya sebagai fasilitas yang berafiliasi dengan IRGC dilakukan sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak awal pekan ini yang menewaskan seorang kontraktor Amerika di Suriah. Seorang pemantau perang mengatakan 19 orang tewas dalam serangan AS.
Ketua MPR Pastikan Penanganan Kasus Hukum Kapal MT ARMAN 114 Akan Transparan dan Berkeadilan
Setelah serangan itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS "tidak mencari konflik dengan Iran, tetapi siap bertindak tegas untuk melindungi rakyat kami".
Sebelumnya pada Sabtu, Keyvan Khosravi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, telah mengancam tanggapan Iran jika posisinya menjadi sasaran.
"Setiap alasan untuk menyerang pangkalan yang telah didirikan di tanah Suriah atas permintaan pemerintah Suriah untuk memerangi terorisme dan agen Daesh akan ditanggapi dengan tanggapan timbal balik tanpa ragu-ragu,” katanya seperti dikutip oleh media milik pemerintah.
Pasukan pro-Iran di Suriah juga telah memperingatkan tanggapan lebih lanjut di tengah serangan rudal dan pesawat tak berawak minggu ini.
Konfrontasi terbaru dengan AS terjadi ketika Teheran bekerja untuk membangun kembali hubungan diplomatik formal dengan saingan regional Arab Saudi dan kemungkinan negara-negara Arab lainnya.
Suriah dilaporkan akan memulihkan hubungannya dengan kerajaan setelah Teheran dan Riyadh meninjau kembali kesepakatan yang dicapai awal bulan ini dengan mediasi China.
Sumber: Al Jazeera
KEYWORD :Iran Suriah Amerika Serikat Serangan Teroris