
Pekan Literasi Digital di Kota Balikpapan (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai literasi digital kepada mastarakat dan komunitas di Balikpapan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang dihadiri 1.000 peserta ini dibuka oleh Walikota Balikpapan yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan, Sutadi. Dia menyebut literasi digital merupakan hal yang mutlak saat ini.
"Supaya masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan dan semakin produktif. Masyarakat sebagai user adalah poin terpenting bagi pembangunan kota Balikpapan sebagai smart city," ujar Sutadi dalam sambutannya.
Usman Kansong Mundur dari Dirjen IKP
Pekan Literasi Digital Kota Balikpapan terbagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi Obral-obrol Literasi Digital (OOTD), sesi Kelas Cek Fakta, dan Sesi Kelas UMKM. Sesi OOTD diisi oleh Diena Haryana (Dewan Pengarah Siberkreasi dan Founder Yayasan Sejiwa), Sulthan Nur Hidayatullah (Founder Balikpapan Youth Spirit), dan Mr. Gamayel (Stand Up Comedian dan Content Creator).
Diena Haryana menyampaikan bahwa infrastruktur yang hebat, perlu didukung dengan literasi yang hebat. Dengan kondisi digital resilience yang masih rendah, tidak hanya keamanan gadget dan data diri yang harus dilindungi, tapi termasuk juga mengenali berbagai bentuk penipuan digital seperti scam, cybercrime, dan termasuk keamanan digital pada anak.
"Dunia digital adalah dunia kita saat ini. Mari isi dan jadikan ruang digital sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi," tegas Diena.
Sulthan Nur Hidayatullah menegaskan bahwa pemuda zaman ini semakin terkoneksi, sehingga membutuhkan dibutuhkan banyak pengalaman untuk mengembangkan diri. Dia menyebut pertemanan di media sosial harus difilter.
Telkomsel Siapkan 49 BTS di Kawasan Inti IKN
Setidaknya, lanjut Sulthan, ada tujuh golongan yang dikategorikan sebagai generasi C, yakni Connecting, Communicating, Computerize, Cashless, Clicking, Content Centric, dan Community Oriented.
"Kita sebagai makhluk sosial generasi C, bukan hanya butuh gadget, tapi juga butuh koneksi yang saling peduli, beretika, dan cerdas. Jadikan media sosial sebagai sarana yang baik dan bermanfaat untuk mengembangkan diri kita," imbau dia.
Sementara itu, Nur Inayah Mbewu S. dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Kota Samarinda menekankan pentingnya bersikap selektif di tengah era tsunami informasi, terutama menjelang pemilu sebab hoaks politik sedang marak di dunia maya.
"Berita negatif tentang politik mudah tersebar dan mudah membuat orang lain terprovokasi. Ini dimanfaatkan oleh produsen hoaks politik untuk membuat kekacauan. Makanya, jangan mudah terprovokasi, cermati alamat situs dari link yang diterima, periksa fakta dan keaslian foto atau video yang kamu dapat," tutup Inayah.
KEYWORD :Literasi Digital Kominfo Balikpapan Internet