Jum'at, 19/04/2024 16:03 WIB

Rusia Ingatkan Risiko Konflik Nuklir Berada Pada Tingkat Tertinggi

Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang telah lama tegang, semakin memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.

Ledakan Nuklir (Foto: BBC)

JAKARTA, Jurnas.com - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan, risiko bentrokan nuklir berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade. Dia memperingatkan, Moskow berada dalam konflik terbuka "de-facto" dengan Washington atas perang di Ukraina.

Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang telah lama tegang, semakin memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Pada Februari, Moskow menarik diri dari perjanjian pengurangan senjata nuklir New START dengan Washington.

Berbicara di sebuah acara berjudul "Dunia Tanpa MULAI: Apa Selanjutnya", Ryabkov mengatakan "tidak ada pertanyaan" Rusia memulihkan perjanjian untuk saat ini, mengkritik apa yang disebutnya "jalan bermusuhan" Washington terhadap Moskow.

"Saya tidak ingin masuk ke dalam diskusi tentang apakah kemungkinan konflik nuklir tinggi hari ini, tetapi itu lebih tinggi dari apa pun yang kita miliki selama beberapa dekade terakhir, mari kita bicara seperti itu," kata dia seperti dikutip kantor berita Interfax.

Ryabkov mengatakan Rusia berkomitmen untuk menjaga dunia aman dan bebas dari ancaman perang nuklir, tetapi kemudian menambahkan bahwa bisnis tidak dapat berlanjut seperti biasa, mengingat Moskow sekarang "dalam keadaan de facto konflik terbuka dengan AS".

Setahun sejak invasi Ukraina, Kremlin telah berulang kali menuduh Washington berpartisipasi langsung dalam konflik dengan memasok senjata ke Kyiv, sementara menyatakan perang sebagai pertempuran demi kelangsungan hidup Rusia.

Baik AS maupun Rusia, sejauh ini merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia, mengatakan bahwa perang nuklir tidak akan pernah bisa dimenangkan dan tidak boleh dilawan, tetapi konflik di Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi langsung dengan Barat.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Amerika Serikat Sergei Ryabkov Perang Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :