Sabtu, 27/04/2024 23:12 WIB

Terancam Ditangkap, Presiden Putin Diam-diam Kunjungi Krimea

Putin pada Sabtu disambut oleh gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev, dan dibawa untuk melihat pusat anak-anak baru dan sekolah seni yang menurut pejabat itu adalah kunjungan mendadak.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia 18 Maret 2022. Agen Foto Host RIA Novosti/Alexander Vilf via Reuters/File Foto

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin tiba di Krimea dalam kunjungan mendadak untuk memperingati sembilan tahun pencaplokan semenanjung oleh Rusia dari Ukraina.

Putin pada Sabtu disambut oleh gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev, dan dibawa untuk melihat pusat anak-anak baru dan sekolah seni yang menurut pejabat itu adalah kunjungan mendadak.

"Presiden kita Vladimir Vladimirovich Putin tahu bagaimana cara mengejutkan. Dengan cara yang baik," kata Razvozhayev di aplikasi perpesanan Telegram.

"Tapi Vladimir Vladimirovich datang sendiri. Diri. Di belakang kemudi. Karena pada hari bersejarah seperti itu, presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol," kata pejabat yang ditunjuk Moskow itu.

Media pemerintah tidak segera menyiarkan komentar apa pun dari Putin, sehari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya dan menuduhnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.

Putin belum berkomentar secara terbuka tentang surat perintah tersebut. Juru bicara Kremlin menyebutnya "batal dan tidak berlaku" dan mengatakan Rusia menemukan masalah yang diangkat oleh ICC sebagai "keterlaluan dan tidak dapat diterima".

Rusia merebut Krimea pada 2014, delapan tahun sebelum meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Ukraina mengatakan akan berjuang untuk mengusir Rusia dari Krimea dan semua wilayah lain yang telah diduduki Rusia dalam perang selama setahun.

Putin tidak menunjukkan niat untuk melepaskan keuntungan Kremlin. Sebaliknya, dia menekankan pada hari Jumat pentingnya mempertahankan Krimea.

"Jelas, masalah keamanan menjadi prioritas utama Krimea dan Sevastopol sekarang," katanya, mengacu pada kota terbesar Krimea. "Kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk menangkis ancaman apa pun."

Surat perintah penangkapan ICC adalah yang pertama dikeluarkan terhadap pemimpin salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, juga mengeluarkan surat perintah penangkapan Maria Lvova-Belova, komisioner Rusia untuk hak-hak anak.

Langkah itu segera ditolak oleh Moskow dan disambut baik oleh Ukraina sebagai terobosan besar. Implikasi praktisnya, bagaimanapun, dapat dibatasi karena kemungkinan Putin diadili di ICC sangat kecil kemungkinannya.

Moskow tidak mengakui yurisdiksi pengadilan atau mengekstradisi warga negaranya. Namun, Putin akan menghadapi batasan kebebasan bepergian ke 123 negara anggota ICC, yang makin memperdalam keterasingannya.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Kejahatan Perang Rusia Ukraina Vladimir Putin Krimea




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :