Selasa, 07/05/2024 07:03 WIB

Mentan Syahrul Dorong Integrasi Ternak Sapi dengan Kebun Kelapa Sawit

Kemitraan usaha inti-plasma dalam integrasi perkebunan sawit dengan sapi akan mampu mendukung peningkatan populasi dan produksi sapi potong di dalam negeri, serta pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syharul Yasin Limpo melakukan Kick Off SISKA KU INTIP (Sistim Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma) di lokasi SISKA Ranch PT. Buana Karya Bhakti, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Sabtu (18/3).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong pelaku usaha atau perusahaan besar sawit (PBS) untuk mengintegrasikan perkebunan sawit dengan sapi, baik secara langsung maupun melalui kemitraan dengan peternak di sekitarnya.

Kemitraan usaha inti-plasma dalam integrasi perkebunan sawit dengan sapi akan mampu mendukung peningkatan populasi dan produksi sapi potong di dalam negeri, serta pertanian berkelanjutan di Indonesia.

"Saya mengimbau kepada para pemilik perusahaan perkebunan sawit lainnya yang belum melaksanakan integrasi sapi- sawit untuk segera bergabung dan dapat dilakukan melalui kemitraan dengan peternak sekitarnya," kata Mentan Syahrul di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Sabtu (18/3).

Usaha integrasi sawit dengan sapi dan kemitraan usaha ini akan berkontribusi positif terhadap peningkatan populasi dan produksi sapi potong dan pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

"Sistim integrasi sawit dengan sapi dan kemitraan yang dilakukan di Kalimantan Selatan ini adalah contoh kerja sama saling menguntungkan antara pengusaha kelapa sawit dengan para peternak di sekitarnya yang dapat direplikasi di provinsi lainnya," ujar Mentan.

Menurut Mentan, Indonesia memiliki perkebunan sawit yang luasnya mencapai 16,38 juta hektare, sehingga jika dimanfaatkan 20 persen saja untuk pengembangan ternak sapi, maka akan menghasilkan kurang lebih 1,6 juta ekor sapi.

"Jika integrasi sawit dengan sapi dan kemitraan ini bisa berjalan dengan baik, maka tentunya akan mendukung peningkatan populasi dan produksi sapi potong di dalam negeri dan mewujudkan pertanian perkelanjutan," kata dia.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi Gubernur Kalimantan Selatan yang telah mewajibkan pengusaha perkebunan sawit untuk melakukan integrasi sapi sawit atau bermitra dengan peternak sekitarnya.

"Hasil dari pengembangan integrasi sapi-sawit ini luar biasa, yang ternyata mampu menghasilkan sapi-sapi yang berkualitas dan pertumbuhan sawit-sawit di sini juga bagus," ucap Mentan.

Pada kesempatan ini Mentan juga melakukan Kick Off SISKA KU INTIP (Sistim Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma) di lokasi SISKA Ranch PT. Buana Karya Bhakti.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengakatan, SISKA KU INTIP adalah program unggulan yang dilaksanakan sebagai upaya pengembangan sistim usaha dan agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terintegrasi guna mendukung percepatan swasembada sapi potong di Provinsi Kalimantan Selatan.

Gubernur Kalimantan Selatan juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur nomor 053 tahun 2021 tentang percepatan swasembada sapi potong melalui program integrasi sapi sawit.  Dalam Peraturan Gubernur itu, diwajibkan bagi pengusaha perkebunan sawit untuk mengimplementasikan SISKA KU INTIP pada tahun 2024.

Sahbirin menjelaskan, potensi pengembangan sistim integrasi sapi sawit di Kalimantan Selatan sendiri masih terbuka lebar. Hingga Maret 2023, di Kalimantan Selatan telah tergabung secara aktif 18 cluster SISKA KU INTIP yang berada di 12 grup perusahaan perkebunan besar swasta (PBS) dan 1 koperasi.

Jumlah anggota sebanyak 279 orang pekebun peternak plasma. Adapun total kepemilikan sapi sebanyak 2.394 ekor yang digembalakan di lahan kebun sawit seluas 21.331 hektar.

"Potensi lahan perkebunan kelapa sawit untuk pengembangan SISKA KU INTIP di Kalsel ini adalah seluas 250.000 ha dengan potensi daya tampung 125.000 ekor ternak sapi," ungkap Paman Birin.

KEYWORD :

Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :