Jum'at, 26/04/2024 03:48 WIB

Bapanas Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Ketersediaan Minyakita

Melalui kesepakatan tersebut produsen setuju menyalurkan minyak goreng Minyakita ke ID FOOD sebanyak 22,78 juta liter dan ke Perum Bulog sebanyak 7,07 juta liter.

Pedagang menata minyak goreng MinyaKita kemasan botol satu liter. (Foto istimewa)

JAKARTA, Jurnas.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi melakukan pemantauan pendistribusian Minyakita di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3).

Kegiatan penyaluran pendistribusian Minyakita yang dilakukan hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan dengan para produsen minyak goreng pada tanggal 8 Februari 2023 lalu.

Melalui kesepakatan tersebut produsen setuju menyalurkan minyak goreng Minyakita ke ID FOOD sebanyak 22,78 juta liter dan ke Perum Bulog sebanyak 7,07 juta liter. Minyak goreng tersebut akan menjadi Cadangan Minyak Goreng Pemerintah untuk disalurkan kepada masyarakat.

 

"Kita mau pastikan sebelum puasa dan lebaran stok ini ada. Ada pun Minyakita yang didistribusikan di pasar Kramat Jati ini dipasok dari Rajawali Nusindo dan Apical Group sebanyak 10 truk atau setara 9.600 liter," ujar dia.

Dia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap ketersediaan stok minyak goreng. Sebab, pemerintah telah memutuskan penambahan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri dari sebelumnya sebanyak 300.000 ton menjadi 450.000 ton.

"Selain itu, di tingkat konsumen, pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilisasi Minyakita dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter," sambung dia.

Bapanas juga akan terus memantau dan mendorong peningkatan pendistribusian Minyakita salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 34 provinsi.

"Kita akan distribusikan juga Minyakita di setiap pelaksanaan GPM. Kegiatan ini bentuk kolaborasi Bapanas bersama kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Bank Indonesia, Asosiasi, BUMN Pangan, BUMD, serta pelaku usaha lainnya," tutur Arief.

Ia menekankan, pengawasan dan distribusi Minyakita harus dijalankan secara lebih ketat dan tepat dengan melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, BUMN, serta BUMD.

"Untuk wilayah Jakarta, Pemprov DKI Jakarta punya 153 pasar, pasar yang seperti Kramat Jati ada 150, kita akan pastikan stok Minyakita terjaga. Jadi Pemprov DKI Jakarta tentunya bersama BUMD dan BUMN di bidang pangan ini akan bekerja bersama memastikan stoknya terjaga termasuk juga untuk komoditas daging," paparnya.

Arief berpesan masyarakat dan pelaku usaha dapat saling bersinergi memberikan kemudahan keterjangkauan untuk memperoleh minyak goreng serta bahan pangan lainnya dengan harga yang wajar, sehingga masyarakat dapat memasuki bulan puasa dengan khusuk dan tenang.

 

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati menyambut baik support dari pemerintah pusat khususnya dari Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, serta Kementerian terkait.

"Mengingat Jakarta berkontribusi 27 persen terhadap nasional. Tentu kami mempunyai tanggung jawab yang besar bagaimana inflasi bisa kita kendalikan karena pada akhirnya nanti juga bisa mendorong inflasi nasional terkendali," paparnya.

Dia juga akan terus memastikan stok ketersediaan serta mutu pangan di DKI Jakarta terjaga. "Ke depannya frekuensi pemeriksaan pangan akan kita tingkatkan," ucapnya.

KEYWORD :

Minyakita Badan Pangan Nasional Ramadan Lebaran Perum Bulog




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :