Dirjen GTK Kemdikbudristek, Nunuk Suryani (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 3.043 guru Prioritas 1 (P1) dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022, namun gagal ditempatkan, akan diberikan keistimewaan berupa bebas tes dalam seleksi PPPK 2023.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, pasca pengumuman hasil seleksi dan penempatan 250.300 guru PPPK 2022 beberapa waktu lalu.
Nunuk menjelaskan bahwa 3.043 pelamar P1 yang tahun ini belum mendapatkan kesempatan, merupakan bagian dari proses sanggah. Sebab, mereka memiliki sejumlah kriteria peniliaian yang lebih baik untuk mendapatkan penempatan tersebut.
"Pada dasarnya yang dibatalkan hanya penempatan bukan kelulusannya. Kedua, para pelamar tersebut tetap berstatus P1. Artinya, tetap kami prioritaskan menjadi ASN PPPK," tegas Nunuk di Jakarta pada Rabu (15/3).
"Ketiga, para pelamar tersebut akan otomatis diikutsertakan dalam proses seleksi tahun 2023 dengan menggunakan status P1. Keempat, pelamar tersebut tidak akan tergeser dari sekolah induknya," imbuh dia.
Dalam keterangannya, Nunuk juga memberikan semangat bagi para pelamar yang belum mendapatkan penempatan tersebut.
"Kepada 3.043 pelamar P1 yang akhirnya tidak mendapatkan penempatan, tidak perlu khawatir, Ibu dan Bapak tidak perlu mengikuti tes kembali dan tinggal menunggu penempatan oleh pemerintah daerah masing-masing pada tahun 2023 ini," imbuh dia.
Diketahui, tahun sebelumnya terdapat lebih dari 300.000 yang telah mendapatkan penempatan ASN PPPK. Dengan demikian sudah ada lebih dari 550.000 guru honorer yang telah menjadi Guru ASN PPPK.
KEYWORD :Seleksi PPPK Guru ASN Nunuk Suryani
